Selasa 18 Sep 2018 09:30 WIB

Hutan Kalimantan Utara Jadi Perhatian Dunia

Tahun ini Kaltara akan menerima 400 ribu dolar AS untuk pelestarian hutan.

Seekor Rusa Sambar terlihat di hutan Kalimantan.
Foto: Antara/Sugeng Hendratno
Seekor Rusa Sambar terlihat di hutan Kalimantan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Keberadaan 1,3 juta hektare hutan konservasi di Kalimantan Utara atau Heart of Borneo (HoB) menjadi perhatian dunia. "Khususnya tentang upaya pelestariaannya, sehingga dalam pertemuan tahunan tingkat gubenur untuk satuan tugas Iklim dan Hutan (Governor's Climate and Forest/GCF) Task Force di San Francisco belum lama ini, berbagai lembaga internasinal siap bantu kita," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Selasa (18/9).

Dalam kesempatan tersebut disepakati akan ada dukungan pendanaan dari negara pendonor dan lembaga-lembaga internasional bagi pelestarian Taman Nasional Kayan Mentarang di Kaltara. Pertemuan mengidentifikasi 30 proyek dunia bagi pencegahan kerusakan hutan melalui Program Pembangunan PBB atau United Nations Develoment Programe (UNDP).

Selain UNDP, pelestarian hutan untuk provinsi anggota Satgas GCF juga mendapat kucuran dana dari negara-negara pendonor. Salah satunya dari Norwegia yang akan memberikan bantuan sebesar 11 juta dolar AS atau setara Rp 159,4 miliar (kurs sekitar Rp 14.500 per dolar AS).

Tahun ini Kaltara akan menerima 400 ribu dolar AS untuk pelestarian hutan, termasuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Proyek-proyek itu akan dialokasikan untuk wilayah-wilayah yang masuk dalam anggota GCF.

Kaltara telah menjadi anggota GCF Task Force atau Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan sejak 29 Agustus 2016 di Meksiko. Kegiatan pelestarian hutan tersebut diarahkan untuk mencegah perubahan iklim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement