Senin 17 Sep 2018 00:00 WIB

Kiai Ma'ruf Tanggapi Hasil Ijtima Ulama II

Kiai Ma'ruf mengaku didukung banyak ulama.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Muhammad Hafil
Bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin di Rumah KMA, Jalan Saharjo No 129, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (16/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin di Rumah KMA, Jalan Saharjo No 129, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden (cawapres) KH Ma'ruf Amin tak khawatir hasil Ijtima Ulama II yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Ia tetap optimistis pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf dapat memenangkan Pilpres 2019.

"Ya, saya kira gak ada masalah," kata dia di Rumah KMA, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (16/9).

Ia mengklaim, dia juga mendapat dukungan dari para ulama dari pondok pesantren. Menurut dia, sekitar 400 orang ulama telah menyatakan dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Sabtu (15/9).

Ia menilai, ulama yang mendukung Jolowi-Ma'ruf adalah orang-orang yang benar-benar memiliki keilmuan tentang Islam. Karena itu, ia tak takut ditinggalkan oleh kalangan ulama.

"Ulamanya benar-benar ulama, kiai, dan itu mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Jadi gak ada masalah," ujar dia.

Ia menegaskan, adanya perbedaan pandangan di antara para ulama ini tak serta-merta akan memecah belah umat Islam. Menurut dia, semua kalangan memiliki hak untuk menentukan dukungan.

"Enggak pecah. Ada yang ke sana ada yang ke sini, jangan dibilang pecah," kata dia.

Ia juga mempersilakan Ijtima Ulama untuk mendukung Prabowo-Sandiaga. Pasalnya, dia pun sudah didukung ulama lainnya.

Menurut dia, kecenderungan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf datang dari ulama yang benar-benar alim, hafal Alquran, dan ahli ibadah. Ia mencontohkan, KH Abuya Muhtadi dari Banten justru mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Satu aja sudah mengalahkan semua itu. Orangnya alim, hafal Quran, dan ahli ibadah. Itu ulama betulan itu," ujarnya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement