REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, memprakirakan wilayah Cirebon masih berpotensi terjadi kekeringan ekstrem. Diharapkan masyarakat terus siaga.
"Beberapa wilayah masih mengalami hari tanpa hujan kriteria panjang dan berpotensi kekeringan ekstrem," kata Prakirawan BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Ahad (16/9).
Menurutnya daerah yang berkategori kekeringan ekstrem, yaitu daerah yang terjadi hari tanpa hujan panjang atau lebih dari 60 hari dan itu terjadi di beberapa wilayah Cirebon. Dan semua wilayah Cirebon yaitu Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu dan Majalengka, masih berpotensi kekeringan ekstrem, terkecuali Kabupaten Kuningan yang sudah masuk hari tanpa hujan kategori pendek.
"Hari tanpa hujan kategori ekstrem tercatat di Cirebon utara pada pos hujan Wanasaba Kidul mencapai 137 hari, Cangkol 137 hari, Sindang Jawa 136 hari, pos hujan Tukmudal 109 hari, Majalengka selatan dan Indramayu," tambahnya.
Dia mengemukakan berdasarkan Peta Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut per 10 September 2018, sebagian besar daerah Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Cirebon diperkirakan terjadi hari tanpa hujan kriteria sangat panjang, 31 sampai 60 hari.
Ia juga menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat untuk menyediakan air bersih di wilayah yang diprakirakan terjadi hari tanpa hujan kriteria panjang atau kekeringa ekstrem. "Diharapkan pemerintah daerah maupun instansi lainnya juga menyiapkan bantuan air bersih ke daerah tersebut," katanya.