Ahad 16 Sep 2018 12:00 WIB

Suhu Udara Wilayah Cirebon Hingga Kuningan Makin Panas

Puncak musim kemarau di Ciayumajakuning pada Agustus-September.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Ilustrasi cuaca panas.
Foto: AAP
Ilustrasi cuaca panas.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Memasuki puncak musim kemarau, suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), semakin panas.

‘’Saat ini suhu udara maksimum mencapai 37 C,’’ ujar Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, kepada Republika.co.id, akhir pekan kemarin.

Pria yang biasa disapa Faiz itu menyebutkan, puncak musim kemarau di Wilayah Ciayumajakuning pada tahun ini berlangsung pada Agustus – September. Pada akhir September hingga awal Oktober 2018, suhu udara bahkan bisa naik lagi menjadi 38 C.

Menurut Faiz, tingginya suhu udara itu disebabkan oleh posisi matahari yang kini tepat berada tegak lurus di atas sebagian wilayah Indonesia. Kondisi itu diperparah dengan hembusan angin pada lapisan atas yang mempunyai kecenderungan pola menyebar. Akibatnya, pembentukan awan menjadi sulit dan sinar matahari langsung mengarah ke bumi.

‘’Angin per lapisan atas cukup kencang,ditambah kelembaban udara yang rendah/kering,‘’ kata Faiz.

Faiz mengungkapkan, dalam kondisi suhu udara panas seperti sekarang, masyarakat harus mewaspadai sejumlah hal. Hal itu di antaranya adalah ancaman kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Kabupaten Kuningan. Kali ini, kebakaran melanda hutan dan lahan di Blok Cimandala, Dusun Kahuripan, Desa/Kecamatan Ciwaru, Sabtu (15/9).

Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, api mulai terlihat pada pukul 18.00 WIB. Suhu udara yang kering ditambah hembusan angin yang kencang membuat api dengan cepat membakar tanaman jati, mahoni dan kebun bambu seluas kurang lebih tiga hektare.

Upaya pemadaman dilakukan bersama-sama oleh tim BPBD, TNI/Polri, petugas pemadam kebakaran, aparat desa dan kecamatan, relawan serta masyarakat setempat. Api akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 21.10 WIB.

Sebelumnya, kebakaran hutan juga terjadi di Dusun Babakan, Desa Luragung Landeuh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, Kamis (13/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Akibat kebakaran itu, api menghanguskan kebun bambu seluas 1,5 hektare. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, mengatakan memasuki puncak musim kemarau, wilayah Kabupaten Kuningan bersiaga menghadapi darurat kekeringan. Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga turut diwaspadai.

‘’Kuningan sudah menerbitkan SK Siaga Kekeringan dan Karhutla per 27 Juli sampai 1 November 2018,’’ kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement