REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim psikologi TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) menggelar terapi permainan psikologi untuk membantu pemulihan trauma yang dialami warga Lombok khususnya anak-anak pascagempa. Kegiatan yang digelar di lapangan sepak bola Kampung Banjar, Ampenan, Mataram, Sabtu (15/9), diikuti 1.300 siswa TK, SD, SMP dan SMA.
Ketua tim psikologi TNI Mayor laut (E) Fediansyah mengatakan kegiatan permainan psikologi merupakan bagian dari kegiatan psikologi sosial yang lebih diarahkan kepada edukasi. "Dengan edukasi permainan harapannya dapat membantu anak-anak atau orang yang masih muda untuk mengatasi permasalahan dalam hidupnya, sehingga mendorong mereka lebih mandiri dan percaya diri," ujarnya.
Kegiatan yang merupakan program dari Koramil 1606-10/Ampenan ini dihadiri para guru, Mahasiswa KKN dan masyarakat sekitar serta siswa dan siswi dari berbagai sekolah antara lain dari Yayasan Ponpes Nurul Jannah, Yayasan Ponpes Raudhatul Ulum, SDN 7 Ampenan termasuk anak-anak pandidikan usia dini (Paud). Menurut Danramil 1606-10/Ampenan Kapten Inf Jamuhur, kegiatan psikologi tersebut sudah dua kali dilaksanakan di wilayah Koramil Ampenan, yang bertujuan membantu warga khususnya anak-anak usia sekolah untuk menghilangkan perasaan trauma akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.
"Dengan berkurangnya trauma harapannya mereka lebih fokus untuk belajar, mengingat sebentar lagi akan melaksanakan ujian. Mereka adalah generasi penerus, mudah-mudahan nantinya dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan NTB, khususnya Lombok," kata Jamuhur.
Berita terkait: Baznas Bangun 40 Hunian Sementara untuk Korban Lombok