REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklaim bencana kekeringan di daerah-daerah kini sudah bisa ditangani. BNPB sudah memberikan bantuan hingga menganggarkan dana.
Kasubdit Tanggap Darurat BNPB Budhi Erwanto mengatakan, biasanya kekeringan hanya terjadi di beberapa daerah di Pulau Jawa. "Tetapi kekeringan itu biasanya sudah tertangani," katanya saat ditemui Republika.co.id usai mengisi diskusi publik Kahmi bertema 'Membangun Komitmen Percepatan Pembangunan dan Rehabilitasi Bencana Gempa Lombok', di Jakarta Selatan, Jumat (14/9) sore.
Ia menambahkan, BNPB memberikan bantuan dropping air bersih sesuai permohonan daerah. BNPB juga menyediakan dana siap pakai untuk mengatasi kekeringan di daerah. Dana itu termasuk untuk pembelian air, pembuatan embung, tangki cadangan, dan lainnya.
Disinggung mengenai data terbaru daerah yang mengalami kekeringan, ia mengaku tidak hapal karena data selalui diperbarui. Yang jelas, kata dia, kekeringan sudah bisa diatasi dan jumlah daerah yang mengalami kekeringan saat ini menurun. "Kekeringan sudah berkurang dan kami konsentrasi (penanganan) bencana," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun Posko BNPB per 6 September 2018, kekeringan melanda 11 provinsi yang terdapat di 111 kabupaten/kota, 888 kecamatan, dan 4.053 desa. Kekeringan telah menyebabkan 4,87 juta jiwa terdampak.
Masyarakat mengalami kekurangan air bersih sehingga harus mencari air ke sumber-sumber air di tempat lain. Sebagian harus membeli air bersih dan menggantungkan pada bantuan dropping air bersih.