Jumat 14 Sep 2018 12:36 WIB

Pembangunan Skybridge Tanah Abang Capai 25 Persen

Skybridge Tanah Abang ini mampu menampung 446 pedagang kaki lima (PKL)

Rep: Sri Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pekerja memasang pondasi pembangunan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (24/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah pekerja memasang pondasi pembangunan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau sebelumnya disebut skybridge Tanah Abang telah dimulai sejak awal Agustus. Hingga kini, proses pengerjaan jembatan tersebut telah mencapai 25 persen.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan, menuturkan pencapaian tersebut berdasarkan hasil pengerjaan di lapangan yang ter-update pada 9 September 2018. "Untuk pengerjaan Zona A sudah selesai pemasangan material baja dan precast yaitu pemasangan lantai," ujar Yoory, Jumat (14/9).

Saat ini proyek pembangunan JPM telah memasuki zona B. Para petugas di lapangan telah melakukab pengecoran pedestal dan pondasi, pengerasan baja dan pengerasan lantai2. 

Total panjang material baja yang terpasang mencapai 187 meter dengan tinggi 12 meter. Untuk pengerjaan lantai 2, precast yang terpasang kurang lebih 115 meter.

Kerangka pembangunan JPM Tanah Abang 80 persen dikerjakan di pabrik menggunakan sistem knock down. Artinya, rangka dan struktur baja dibuat terpisah dengan lokasi pengerjaan.

Yoory menegaskan, JPM Tanah Abang akan dapat digunakan pada 15 Oktober 2018. Kapasitas jembatan ini mecapai 446 pedagang kaki lima (PKL). Total anggaran yang diperlukan mencapai Rp 35,8 miliar.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah DKI Jakarta Irwandi mengatakan sekitar 200 pedagang kaki lima diliburkan selama pengerjaan JPM.  Sebab, proses pembangunan di Zona A akan dilakukan bersama dengan Zona D.

"Kayaknya hampir setengah pedagang dari 372 yang kena. Ya mungkin 150-an pedagang lebih ya. Mungkin hampir 200," kata Irwandi.

Para pedagang akan diliburkan selama dua pekan. Menurut Irwandi, Dinas UMKM tak dapat menyediakan tempat relokasi untuk para PKL. Selain adanya keterbatasan lahan, perubahan rencana itu juga dilakukan secara tiba-tiba.

"Kalau lahan ada tapi di ujung sana enggak ada yang mau beli, lari juga pedagang. Percuma juga," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement