Jumat 14 Sep 2018 11:36 WIB

Petani Gagal Panen di Gunungkidul Dapat Bantuan

Gagal panen itu menjadi pukulan berat bagi perekonomian masyarakat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ani Nursalikah
Warga mengambil air di Telaga Sureng yang mengering di Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga mengambil air di Telaga Sureng yang mengering di Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Kondisi alam dan cuaca yang tidak menentu belakangan ini turut menyebabkan terjadinya gagal panen di Kabupaten Gunungkidul. Gaplek jadi salah satu produk pertanian yang mengalami gagal panen besar.

Gaplek merupakan tumpuan sebagian masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Termasuk, masyarakat Padukuhan Pakel, Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Kepala Dukuh Pakel, Wagito mengatakan Padukuhan Pakel masih tergolong terbelakang jika dibandingkan padukuhan lain. Apalagi, padukuhan lain banyak yang menjadi desa wisata.

Padukuhan yang memiliki 209 kepala keluarga itu sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Sehingga, gagal panen itu menjadi pukulan berat bagi perekonomian masyarakat.

Untuk meringankan beban masyarakat itu, Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), melaksanakan bakti sosial. Wagito berterima kasih atas kepedulian yang diberikan.

"Karena pada situasi sulit seperti ini datang dan memberi kami bantuan, harapan kami terkabul," kata Wagito.

Ketua Prodi MIH UGM, Sulistiowati, justru menyampaikan terima kasih karena telah diterima dengan baik masyarakat di sana. Ia berharap, bantuan berupa sembako yang diberikan kepada 250 kepala keluarga itu bermanfaat.

Sulistiowati berharap dapat meringankan beban masyarakat yang ada di Padukuhan Pakel. Ia menekankan, bakti sosial merupakan rangkaian pengabdian masyarakat yang dilaksanakan MIH UGM.

"Sebagai wujud dari tri dharma perguruan tinggi, dan Padukuhan Pakel dipilih karena kami ingin membantu saudara-saudara kami yang mengalami musibah gagal panen," ujar Sulistiowati.

Rombongan yang datang sendiri terdiri dari pengelola program studi dan keluarga mahasiswa MIG UGM. Mereka turut menyempatkan diri untuk menyerahkan bantuan secara langsung ke keluarga-keluarga yang tidak mampu hadir.

Ada pula masyarakat yang lanjut usia maupun sedang sakit. Setelah ini, MIG UGM Jakarta direncanakan melakukan pengabdian masyarakat di Jakarta. Tapi, kali ini dilakukan lewat penyuluhan hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement