Selama ini, ia dan pemain sepak bola lain menghabiskan waktu dengan berlatih dan bertanding di lapangan. Keuangan pesepak bola kebanyakan diatur oleh manajer atau keluarga mereka. Messi, misalnya, memercayakan keuangannya kepada sang ayah, Jorse Messi.
"Saya bermain sepak bola dan tidak mengetahui apa-apa. Saya selama ini memercayai ayah saya dan pengacara saya," ujar Messi, dikutip dari Forbes.
Neymar menghadapi kasus pajak dengan pemerintah di negaranya, Brasil. Neymar disebut telah menggelapkan pajak untuk penghasilan yang ia dapatkan selama berkarier di luar Brasil sejak 2011 sampai 2013.
Neymar dituduh telah merugikan pendapatan negaranya senilai 20 juta dolar. Saat itu, hakim di Brasil memerintahkan agar aset Neymar yang nilainya mencapai 47 juta dolar AS dibekukan.
Namun, pada akhirnya kapten Brasil itu berhasil membuktikan bahwa semua tuduhan itu tidak benar. Neymar lolos dari jeratan hukum dan kasus itu berakhir pada Juli 2017.
Pesepak bola memang menjadi salah satu lumbung uang perpajakan. Mantan pesepak bola ternama dunia, David Beckham, merupakan lumbung uang untuk HM Revenue and Customs (HMRC), departemen nonkementerian yang mengurusi perpajakan di Inggris.
Betapa tidak, Beckham menghabiskan 22 ribu poundsterling (Rp 372 juta) per hari untuk pembayaran pajak pendapatan dalam negeri. Angka itu dibayarkan oleh Beckham Brand Holdings Ltd, perusahaan yang dimiliki sang bintang dan istrinya, Victoria, pada 2015.
Bukan tanpa sebab eks gelandang Manchester United dan Real Madrid itu harus membayar begitu besar. Keuntungan yang diraup perusahaannya juga tergolong tinggi, yaitu 31 juta poundsterling setahun. (ed: citra listya rini)
Total Pajak
Marcelo: 753 ribu euro.
Messi: 5 juta euro.
Neymar: 20 juta dolar.
Ronaldo: 14,8 juta euro.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
