REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian menilai lahan pertanian di Sumatra Selatan yang cukup luas, belum diolah secara maksimal untuk mencapai swasembada pangan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian Momon Rosmono usai melepas 100 Bintara Pembina Desa Korem 044/Garuda Dempo di Palembang, Kamis (13/9) mengatakan saat ini luas lahan pertanian di Sumsel mencapai 615 ribu hektar. Sebanyak 192 ribu ha di antaranya terdapat di Kabupaten Banyuasin.
Ia menyebutkan, pihaknya sekarang ini mengutamakan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, dalam perluasan lahan tanaman padi. Karena potensi pertanian kabupaten tersebut cukup menjanjikan sehingga peluang tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal.
Menurut dia, potensi lahan yang sudah disemprot dan siap dibuka di kabupaten pengembangan Musi Banyuasin itu sekitar 100 ribu ha. Kementan bekerja sama dengan Korem 044 Garuda Dempo dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumsel dan Kabupaten Banyuasin berupaya mengelola lahan pertanian yang cukup luas terserbut.
Lebih lanjut dia mengatakan sekarang ini telah dikelola lahan seluas lebih kurang 35 ribu ha di kabupaten yang juga pendukung swasembada pangan nasional tersebut. "Melalui kerja sama dengan TNI, kelompok tani dan masyarakat tersebut diharapkan luas tanam semakin meningkat," kata dia.
Selain meningkatkan areal tanam, juga dilakukan penambahan panen dalam setahun. Selama ini panen hanya satu kali saja dalam setahun. Kini diharapkan meningkat dua hinga tiga kali per tahun.
Yang jelas, lanjut dia, swasembada pangan harus tercapai karena sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat. Apalagi Sumsel terkenal dengan suplus pangan sehingga target tersebut harus ditingkatkan sehingga secara nasional tidak kekurangan pangan. "Oleh karena itu program perluasan tanam dan penambahan panen menjadi dua-tiga kali per tahun perlu disukseskan pelaksanaannya," tambah dia.