Kamis 13 Sep 2018 12:10 WIB

Rayuan untuk Gatot

Prabowo mengaku senang jika Gatot Nurmantyo bergabung.

Rep: Inas Widyanuratikah/Fauziah Mursid/Ali Mansur/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, Nama mantan panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo masih menjadi daya tarik tersendiri dalam kancah politik. Terutama, bagi kubu pasangan calon bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kubu Prabowo-Sandi terus melakukan penjajakan untuk meminang Gatot menjadi bagian dari tim sukses atau tim pemenangannya.  Itu karena Gatot dinilai mampu memberikan pengaruh kepada pemilih dalam Pilpres.

"Pak Gatot lagi bicara, saya lagi rayu-rayu, doakan saja, mudah-mudahan (bergabubg)," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/9).

Prabowo Subianto sendiri juga mengaku senang jika Gatot ikut bergabung. "Saya belum jumpa, tapi saya akan senang kalau beliau gabung," kata Prabowo saat ditemui di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (11/9).

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria juga berharap mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu betul-betul memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Menurut Riza juga, Gatot sebagai sosok yang memiliki kesamaan pandangan dengan Prabowo.

"Kita tahu Pak Gatot mantan Panglima yang berhasil, punya komitmen yang kuat terhadap merah putih, NKRI, Bhinneka tunggal ika, kesamaan pandang dengan Pak prabowo, tentu kami berharap betul adanya dukungan dari pak Gatot untuk Prabowo-Sandi," kata Riza.

Baca juga: Sindir Farhat, Prabowo: Aku Masuk Neraka Dong

Dengan modal tersebut menurut Riza, kehadiran Gatot dapat memperkuat pasangan Prabowo-Sandiaga. Karenanya, koalisinya akan memberikan tempat kepada Gatot jika Gatot bersedia dalam koalisi.

"Ya tentunya tokoh-tokoh besar berpengaruh, berpengalaman, tentu akan mendapatkan tempat terhormat di tim pemenangan. tapi persisnya di mana saya kira nanti dibahas dengan teman-teman partai koalisi," katanya.

Upaya lainnya adalah merayu Gatot menjadi kader PAN. Jika demikian, Gatot otomatis masuk dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga di Pemilihan Presiden 2019.

Djoko Santoso yang merupakan ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga mengatakan berdasarkan informasi yang diperolehnya, Gatot akan bergabung ke PAN. "Kalau Gatot gabung PAN, berarti dukung kami di Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga," kata Djoko.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Gatot apakah dia akan menerima pinangan dari kubu Prabowo-Sandi dan menjadi kader PAN. Namun, sinyal ke arah sana sudah ditunjukkan dengan  barisan relawan pendukungnya yang menamakan diri Relawan Militan GN. Relawan ini memutuskan untuk bergabung dan mendukung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Baca juga: Andre Rosiade: Koreksi TKN Jokowi terhadap Farhat Tepat

Hal itu disampaikan oleh bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. "Saya kedatangan kawan-kawan yang sangat penting, para relawan yang dukung Pak Gatot Nurmantyo. Beliau adalah jelas putra terbaik bangsa, saya ide-ide beliau dan saya berjumpa beberapa kali dengan beliau," ujar Sandiaga pekan lalu.

Menurut Sandiaga, Gatot Nurmantyo selalu mengedepan kesatuan dan persatuan bangsa. Hal ini penting, kata Sandi, ditengah-tengah kondisi perekonomian yang waspada, lapangan kerja sulit didapat, rupiah melemah dan harga-harga cenderung membebani masyarakat. Gatot Nurmantyo juga sangat konsen terhadap masalah ini dan masalah ekonomi rakyat.

"Pak Gatot pernah mengungkapkan bahwa salah satu proxi war adalah ekonomi rakyat kita," katanya.

Lanjut Sandi, relawan Militan GN juga sempat berkeliling mengenalkan Gatot ke banyak tokoh, kelompok masyarakat, dan partai politik (parpol). Oleh karena itu, dia menerima dukungan Militan GN dengan tangan terbuka, dan tangan terbuka. "Saya sangat berterima kasih dan menyambut tentunya dengan tangan dan hati terbuka, silahturrahim dengan para relawan Pak Gatot Nurmantyo ini," ucap Sandiaga.

Sementara itu, Ketua Relawan Militan GN, Irfani Rahman mengatakan sebenarnya pihaknya adalah  eks relawan Gatot Nurmantyo yang mengusung untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. Hanya saja, Irfani menyebut, ternyata Gatot Nurmantyo belum diberi kesempatan oleh Allah untuk maju. Oleh karena itu, dirinya sangat berterima kasih dengan ajakan Sandiaga Uno.

Baca juga: Sekjen PSI: Tukarkan Dolar ke Rupiah Untungkan Sandiaga

Sambung Irfani, pihaknya sangat terpanggil atas ajakan Sandiaga tersebut. Irfani menganggap Sandiaga penuh kesejukan untuk mengajak bersatu bergandengan tangan memenangkan rakyat serta memajukan ekonomi rakyat, membuka lapangan pekerjaan san mentsabilkan harga yang sedang meroket.

"Saya kira ide-ide beliau inilah yang beririsan dengan pak GN, untuk itu kami bersedia untuk bergabung mendukung Sandi untuk maju di Pilpres 2019," kata Irfani.

Jika Gatot bersedia bergabung dengan kubu Prabowo-Sandi, maka barisan pensiunan jenderal di kubu Prabowo bertambah. Sebelumnya, sudah ada nama Jenderal (purn) Djoko Santoso yang menjadi ketua timses dan Jenderal (purn) Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadi penasihat.

Sementara, di kubu Jokowi-KH Ma’ruf Amin, sudah lebih banyak jenderal yang bergabung. Yaitu, Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Luhut Pandjaitan, Jenderal (purn) Moeldoko, Laksamana Marsetio, dan Letjen (purn) Lodewijk Frederich.

photo
Perang Jenderal di Pilpres 2019.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement