Kamis 13 Sep 2018 08:45 WIB

Ketika SBY Turun Gunung

SBY dan Kwik Kian Gie menjadi juru kampanye Prabowo-Sandiaga.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sebelum melakukan pertemuan di kediaman SBY, Jakarta, Rabu (12/9).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Bakal Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sebelum melakukan pertemuan di kediaman SBY, Jakarta, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Rizkiyan Adiyudha, Bayu Adji

Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (12/9). Keduanya tiba di kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII sekitar pukul 19.30 WIB. Tuan rumah SBY dan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), langsung menyambut kedatangan Prabowo-Sandi.

Usai ramah-tamah di teras rumah, keempat tokoh langsung menggelar pertemuan tertutup hingga pukul 21.15 WIB. Usai pertemuan, Prabowo menjelaskan tujuan kedatangannya ke kediaman presiden keenam Indonesia tersebut. Salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah membahas tim pemenangan Prabowo-Sandi, yaitu menempatkan AHY setara dengan posisi Prabowo di Dewan Pembina Tim Pemenangan.

Khusus untuk SBY, Prabowo-Sandi meminta putra asli Pacitan tersebut menjadi juru kampanye. Hal itu sesuai dengan keinginan SBY sendiri. 

Baca Juga: Mengapa Politik Dua Kaki akan Rugikan Demokrat?

"Posisinya sudah di atas. Kalau godfather, sudah di ataslah. Dia itu mentor saya, jadi ini bukan urusan partai saja, urusan Magelang ini ceritanya," kata Prabowo sambil tertawa di kediaman SBY, Rabu (12/9).

Selain meminta kesediaan SBY dan putranya, Prabowo-Sandi juga membahas soal pengumpulan orang-orang terbaik yang akan dimasukkan dalam tim pemenangan. Sejauh ini, kata dia, nama-nama seperti mantan menteri koordinator bidang ekonomi, menteri perencanaan pembangunan nasional dan ketua Bappenas Kwik Kian Gie sepakat untuk membantu tim pemenangan Prabowo-Sandi. 

Kehadiran ahli ekonomi tersebut untuk memecahkan masalah ekonomi saat ini yang dinilai terlalu membebani rakyat, terutama rakyat kecil.

Prabowo menambahkan, komposisi tim juga berisi satu mantan menteri keuangan dan dua mantan gubernur Bank Indonesia. Selanjutnya, tim pemenangan juga akan diisi oleh kekuatan kaum muda yang sebagian nantinya tidak akan dilibatkan dalam politik praktis.

Lawan pejawat Joko Widodo di pemilihan presiden 2014 ini mengatakan, mereka berniat membentuk tim pakar yang kuat di bidang pengelolaan ekonomi. Sebab, hal itu menjadi sumber dari segala ancaman terhadap masa depan bangsa. 

Ketua Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono seusai pertemuan menegaskan, Demokrat akan tetap dalam posisi mendukung penuh Prabowo-Sandi. Ia mengatakan, urusan dua kaki Demokrat akan dibahas dan diselesaikan di tingkat internal partai. Penyelesaiannya akan disesuaikan dengan mekanisme dan kelaziman di partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Yang jelas, posisi kami tidak berubah dan hingga akhir kampanye Demokrat akan tetap bersama dengan Prabowo-Sandi untuk bisa menyukseskan dan mengantarkan mereka menjadi pemimpin," ujar AHY.

Baca Juga: Mengapa Yenny Wahid Jadi Rebutan?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement