Rabu 12 Sep 2018 23:34 WIB

Balar Sumsel Tambah Koleksi Prasasti Kerajaan Sriwijaya

Bentuknya mirip dengan Prasasti Kota Kapur.

Rep: Maspril Aries/ Red: Yudha Manggala P Putra
Batu tulis. Ilustrasi
Batu tulis. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Balai Arkeologi (Balar) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terus menambah koleksi berbagai bukti sejarah tentang Kerajaan Sriwijaya. Kali ini berupa potongan prasasti yang diserahkan oleh warga.

“Balai Arkeologi Sumatera Selatan mendapatkan penemuan baru potongan prasasti zaman Kerajaan Sriwijaya milik koleksi Amiril Mukmin seorang karyawan perusahaan perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu,” kata Kepala Balai Arkeologi Sumsel Budi Wiyana, Rabu (12/9).

Menurut Budi Wiyana, Amiril Mukmin yang tinggal di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) mendapatkan prasasati batu bertulis yang didapatkannya sejak 2005 lalu dengan membeli dari seorang kolektor yang bernama Mahmudin.

“Amiril merupakan pihak ke tiga pemilik prasasti Sriwijaya yang kami beri nama Prasasti Baturaja tersebut. Menurut Pak Amiril, dia membeli dari Mahmudin meja dan kursi, lalu ditawarkan sekalian untuk membeli sebuah batu yang ada di atas meja tersebut. Sayang Amiril tidak tahu asal-usul batu prasasati tersebut didapatkan dari mana,” ujar Budi Wiyana.

Prasasti Baturaja tersebut menambah jumlah prasasti Kerajaan Sriwijaya temuan di wilayah Sumatera Selatan. Menurut Budi Wiyana, Prasasti Baturaja tersebut merupakan patahan, bagian atas, dan bawahnya sudah tidak ada lagi. Kemungkinan bentuknya mirip dengan Prasasti Kota Kapur. Tingginya 24 cm, lebar bagian atas 26 cm, lebar bagian bawah 20 cm.

Bagian atas prasasti diameternya 19 cm, sementara bagian bawah ada dua yaitu 14 cm dan 9,5 cm. Lingkaran prasasti ini 67 cm. Jenis batu kemungkinan merupakan batu pasir atau yag dikenal dengan sand stone.

Kepala Balai Arkeologi Budi Wiyana menjelaskan, dalam paleografinya prasasti ini sama dengan aksara yang digunakan dalam penulisan Prasasti Talang Tuwo. Aksara yang digunakan yaitu aksara Pallawa sekitar abad VII Masehi dan berisi 6 baris dengan Bahasa Melayu Kuno. “Artinya belum bisa dibaca,” katanya.

Pada 2015 satu prasasti Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi di Sungai Lumpur, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Prasasti tersebut bertuliskan huruf  Palawa dan kini berada di BPCB Jambi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement