Rabu 12 Sep 2018 19:39 WIB

Emil Minta Sandiaga Berkaca pada Pengalamannya Sendiri

Sandiaga sebelumnya menyebut kepala daerah agar fokus pada pembangunan daerah.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Pertemuan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan Sekda Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/9).
Foto: Abdan Syakura
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) menjawab pertanyaan wartawan usai acara Pertemuan Gubernur dan Wakil Gubernur dengan Sekda Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Uno berkaca pada diri. Saran Ridwan itu terkait pernyataan Sandiaga yang menyebut kepala daerah agar fokus pada pembangunan daerah daripada terlibat dalam Pilpres 2019.

"Pak Sandiaga Uno yang terhormat, sebelum memberikan pernyataan tersebut, berkaca pada pengalaman pribadi," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate Bandung, Rabu (12/9).

Pria yang akrab disapa Kang Emil menyontohkan sikap Sandiaga Uno yang juga pernah menjadi juru kampanye di Pemilihan Kepala Daerah 2018. Padahal, padahal saat itu Sandiaga Uno masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Pada 2018 Pak Sandiaga Uno pernah datang ke Jawa tengah menjadi jurkam untuk Sudirman Said, lalu datang ke wilayah Priangan menjadi jurkam untuk  pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu). Beliau waktu itu sebagai wakil gubernur, dalam posisi publik," kata dia.

Emil menuturkan, selama ini tidak ada aturan yang melarang kepala daerah mendukung kampanye.  "Yang penting tidak melanggar peraturan, tidak melanggar hukum, kemudian jangan bawa-bawa nama institusi dan jabatan," kata dia.

Sebelumnya, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menyatakan tidak akan melibatkan kepala daerah dari partai pendukungnya dalam kampanye pemilihan presiden.  Menurut Sandiaga, kepala daerah dari partai pendukungnya diminta fokus membangun daerahnya masing-masing dengan alasan sudah melewati proses pilkada yang melelahkan sehingga tidak perlu terjun di pemilihan presiden.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement