REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sebanyak 35 pilot batal berlomba pada hari pertama Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup 2018 yang sedianya dilaksanakan Rabu (12/9) siang ini. Panitia terpaksa membatalkan lomba hari pertama tersebut karena faktor cuaca di lokasi tinggal landas yang tidak bersahabat.
Setelah mengikuti briefing, ke-35 pilot yang akan melaksanakan lomba nomor Lintas Alam Terbatas (Race to Goal) pada hari pertama ini sudah berada di area lepas landas, di kawasan puncak Gunung Telomoyo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Bahkan para peserta bersama official masing-masing juga telah menyiapkan layangan yang akan digunakan untuk berlomba. Sayangnya cuaca di puncak Gunung Telomoyo yang tak kunjung bersahabat setelah ditunggu hampir 2,5 jam.
Sehingga panitia dan peserta pun menyepakati untuk membatalkan lomba pada hari pertama ini. “Awan sudah terlalu rendah, makanya lomba hari ini dibatalkan,” ujar Humas Pengurus Besar Federasi Aero Sport Indonesia (PB FASI), Tagor Siagian, yang dikonfirmasi di landing area, lapangan Wonosari, Desa Sraten, Kecamatan Tuntang.
Berdasarkan daftar peserta yang diterima dari panitia, pada hari pertama kejuaraan Gantole Telomoyo Cup ke-4 tahun 2018 ini akan melombakan lintas alam. Nomor ini sedianya bakal diikuti 35 pilot.
Masing-masing 17 orang pilot di kelas terbuka (dua di antaranya pilot Jepang) serta 18 pilot di kelas Floater. Dengan adanya pmbatalan ini, maka para plot baru akan berlomba pada hari kedua, Kamis (13/9).
Ia pun berharap cuaca di puncak (red. area lepas landas) Gunung Telomoyo lebih bagus dibandingkan hari ini. “Sehingga lebih bersahabat bagi para pilot untuk melaksanakan lomba,” tambah Tagor.
Perihal pembatalan lomba hari pertama ini diamini oleh pilot asal DKI Jakarta, Roy Sadewo. Menurutnya, sesuai jadwal lomba hari pertama ini akan dimulai pukul 12.00 WIB. Namun karena awan terlalu rendah lomba sempat diundur sampai dengan pukul 13.00 WIB.
Ternyata, lanjutnya, cuaca tidak semakin membaik dan para pilot kembali harus menunggu sampai dengan cuaca yang lebih baik. Namun hingga pukul 14.30 WIB juga belum ada tanda-tanda cuaca bakal membaik.
Awan rendah mengakibatkan area lepas landas tertutup oleh kabut tebal hingga jarak pandang pun terbatas hanya sekitar lima meter saja. Selain mengganggu jarak pandang pilot kondisi ini juga bisa membuat angin salah.
Sementara jika lomba harus dimulai pukul 15.00 WIB waktu yang tersedia bagi pilot juga sudah semakin pendek. Ia juga mengakui, kondisi cuaca di gunung Telomoyo ini sulit diprediksi. Seperti kemarin, pada saat latihan resmi cuaca cukup bagus untuk terbang.
Namun tiba- tiba hari ini cuaca tidak bersahabat bagi para pilot. Kendati begitu, ia juga optimistis cuaca pada hari kedua lomba besok akan lebih baik. “Dalam olahraga dirgantara, tak terkecuali gantole, kondisi semacam ini sudah jamak dialami,” katanya.