REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Agus Dono Wibanto berharap pemerintah pusat mengambil langkah cepat mengantispasi dampak ekonomi akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan adalah menghentikan impor dan memperkuat sektor UMKM.
"Impor sangat besar. Akibatnya barang akan sulit dijual dengan murah. Saran pendapat pertumbuhan ekonomi mikro diperkuat terutama dan importasi dikurangi. Seperti kata pak JK impor Ferrari stop dulu,"ujar Agus di Surabaya, Selasa (11/9).
Agus berharap, selain menyetop impor pemerintah berani menaikkan harga BBM. Pasalnya, selama ini BBM yang dijual pemerintah sebagian besar dari impor. Kondisi itu dikhawatirkan akan semakin membebani pemerintah.
"Memang pemerintah pusat harus berani mengambil langkah tegas dan cepat menaikkan BBM. Karena paling besar kuota importasi impor," ujar Agus.
Anggota DPRD Jatim lainnya, Mohammad Alimin mengatakan, pihaknya mendorong agar Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk berinovasi segera. Caranya dengan memanfaatkan bahan baku lokal untuk industri yang masih ketergantungan dengan bahan baku impor.
“Harus ada inovasi dan kreativitas dari Pemerintah mencari cara lain, agar bahan baku yang harus impor diganti dengan bahan baku lokal. Saya yakin kekayaan alam di Indonesia dan di Jatim ini melimpah sehingga pasti ada bahan baku tersebut,” ujar politikus Golkar Jatim ini.
Ia menambahkan, kondisi saat ini perekonomian di Jatim terganggu akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. ”Meski melemah, tapi jangan sampai mengganggu perekonomian Jatim. Pemprov harus segera mencari jalan keluar,” kata dia.