Selasa 11 Sep 2018 14:50 WIB

KIK Siap Beri Tempat Terhormat untuk Yenny Wahid

Yenny punya pengaruh besar dan pantas menjadi dewan pembina TKN KIK.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ratna Puspita
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, usai melakukan konferensi pers di DPP PSI, Kamis (17/5).
Foto: Republika/Dian Erika Nugraheny
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, usai melakukan konferensi pers di DPP PSI, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin siap mencarikan tempat terhormat bagi putri Gus Dur, Yenny Wahid, di Tim Kampanye Nasional (TKN). Menurut Raja, Yenny punya pengaruh besar dan pantas menjadi dewan pembina TKN KIK.

“Saya kira ada komunikasi antara KIK dan Yenny Wahid untuk masuk ke tim. Kalau masuk, harus dicarikan tempat yang terhormat. Mungkin bisa dengan Pak Jusuf Kalla di dewan pembina,” kata Raja kepada Republika.co.id, Selasa (11/9).

Meski tak tahu jumlah pasti, Raja yakin pengikut Gus Dur di Indonesia masih sangat banyak. Sedikit gestur atau dukungan yang ditunjukkan oleh putri Gus Dur akan membantu menyolidkan suara Nahdliyin untuk Jokowi-Ma’ruf. 

Karena itu, ia mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menyambangi kediaman Presiden RI ke-4, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), akhir pekan lalu. Ia mengatakan selain untuk silaturahim, Jokowi juga meminta doa restu. 

Selain suara NU, Raja mengungkapkan, Yenny pun diidolakan oleh kelompok-kelompok minoritas karena pemikiran Gus Dur sebagai tokoh nasionalis-relijius. Karena itu, ia mengatakan, tak heran sosok Gus Dur dan para penerusnya dikagumi banyak orang. 

photo
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kedua kiri) berbincang dengan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (kanan) dan putri kedua Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid (tengah) saat berkunjung ke Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9). (Antara)

Raja mengatakan, meski Gus Dur sudah tiada, cara pandang keislaman dan keindonesiaan yang dituangkan selama dia hidup sangat unik dan menarik. Cara pandang terhadap dua hal itu juga, menurut Raja, lebih dekat dengan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Apalagi, Kiai Ma’ruf telah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam PBNU. “Rasa-rasanya, cara pandang ideologi perjuangan dan nilai yang diangkat keluarga Gus Dur lebih dekat ke Pak Jokowi ketimbang Pak Prabowo,” kata Raja.

Pernyataan Raja tersebut memperlihatkan Yenny menjadi rebutan kedua kubu yang ‘bertarung’ pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Pada Senin (10/9) kemarin, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno juga mengunjungi kediaman almarhum Gus Dur. 

Pada pertemuan itu, Sandiaga turut menyampaikan tawaran kepada Yenny Wahid untuk masuk ke tim pemenangan. Raja mengatakan, hal itu merupakan hak bagi masing-masing paslon.

Ia mengatakan semua pihak berhak menggalang dukungan dari pihak manapun, termasuk keluarga Gus Dur dan Yenny Wahid. “Akan tetapi, hak Yenny Wahid juga untuk menolak suatu saat. Jadi, jangan kaget,” kata Raja. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement