REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga optimistis bandara Jenderal Soedirman di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga akan beroperasi akhir tahun depan. Sebab, pekerjaan pembangunan bandara akan dimulai pada akhir 2018 ini.
“Sesuai schedule dari PT Angkasa Pura II yang membangun bandara ini, akhir tahun 2019 memang harus sudah selesai,” kata Kepala Dinas Perhubungan Purbalingga Imam Wahyudi Senin (10/9).
Dia menyebutkan, pada Agustus lalu, PT Angkasa Pura telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan terkait rencana pembangunan bandara. Antara lain, melakukan pengukuran kekerasan tanah, pengukuran arah angin dan kecepatannya, dan kelayakan pendaratan.
“Melalui uji ukur tersebut, bisa ditentukan arah landing dan take off, hanya bisa searah atau dua arah. Dari pengukuran itu, informasinya baik landing maupun take off bisa dilakukan dua arah,” katanya.
Imam juga menyatakan, pada pekan depan Pemkab Purbalingga diundang oleh PT Angkasa Pura untuk membahas kelanjutan pembangunan Bandara Jenderal Soedirman. “Finalisasi Rencana Induk Pembangunan (RIP) dengan master plan sudah, dan Insya Allah Bulan September sudah clear penetapan dari Menteri Perhubungan,” katanya.
Dia berharap pembangunan bandara tersebut nantinya berdampak pada peningkatan kegiatan perekonomian. Bukan hanya bagi Purbalingga, tetapi juga bagi kabupaten-kabupaten tetangga, terutama Kabupaten Banyumas.
Sebelumnya, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga mengatakan keberadaan Bandara Jenderal Soedirman akan menjadi pengungkit perekonomian di Purbalingga, terutama pariwisata. “Dengan adanya bandara, Purbalingga harus siap menjadi tujuan wisata nasional bahkan dunia,” katanya.