Senin 10 Sep 2018 22:04 WIB

Sekjen Partai Hanura: Demokrat Tahu Diri dan Cerdas

Sikap Demokrat menguntungkan Koalisi Indonesia Kerja (KIK)

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Pasangan Capres-Cawapres Prabowo (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) berfoto bersama Agus harimurti Yudhoyono.
Foto: Republika/ Wihdan
Pasangan Capres-Cawapres Prabowo (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) berfoto bersama Agus harimurti Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura Herry Lontung Siregar menilai keputusan Partai Demokrat merupakan pilihan cerdas. Meski mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Demokrat mengizinkan kadernya di beberapa daerah untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Menurut dia, sikap partai yang membiarkan berberapa kadernya di daerah mendukung Jokowi-Ma'ruf menguntungkan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Ia mengatakan, partai yang dipimpin Presiden ke-6 RI Sulilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sadar bahwa rakyat Indonesia masih menginginkan kepemimpinan Jokowi. 

Karena itu, Partai Demokrat tak ingin berseberangan dengan keinginanan rakyat. "Gini, Demokrat itu rupanya tahu diri, ya kan? Dia enggak berani berbenturan dengan rakyat, mangkanya dia ikutin, kan itu Demokrat cerdas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/9).

Namun, Herry enggan menyebut Partai Demokrat berdiri di dua kaki. Hal itu, kata dia, merupakan internal partai, sehingga dirinya tak mau ikut campur.

Yang terpenting, ia menambahkan, Partai Demokrat tahu dan sadar diri bahwa rakyat itu menginginkan Jokowi. "Kita apresiasi, gitu saja," kata dia.

Sementara itu, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengakatan, pilihan kader Partai Demokrat yang berseberangan dengan keputusan partai secara nasional merupakan hal yang wajar. Sebab, koalisi partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga terlalu didominasi oleh Partai Gerindra.

"Presiden, wakil presiden, ketua, sekretaris sama bendahara pemenangan katanya juga dari Gerindra. Terus apa peran Demokrat di sana? Dalam konteks ini saya bisa memahami, ini wajar," kata dia.

Antoni mengatakan, KIK berterima kasih kepada SBY yang membuka pilihan bagi kader di daerah untuk menentukan pilihan. Dengan begitu, KIK akan terbantu dalam mendulang suara bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Menurut dia, tak menutup kemungkinan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf akan menggandeng kader-kader Partai Demokrat ke dalam struktur tim. "Ya selama memenuhi syarat. Kan pak Deddy Mizwar sudah masuk sebagai jubir," kata dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement