Senin 10 Sep 2018 14:55 WIB

Sekjen PPP: Demokrat sebagai Penyeimbang

Arsul menegaskan KIK tak mencampuri urusan Partai Demokrat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani di Rumah Cemara 19, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arsul Sani di Rumah Cemara 19, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai, posisi Partai Demokrat saat ini merupakan penyeimbang dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Sebab, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu mengizinkan beberapa Dewan Pimpiman Daerah untuk mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Menurut dia, sikap Partai Demokrat tidak merugikan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Sebaliknya, kata dia, dengan dukungan itu KIK justru akan menndapat tambahan suara dari jajaran Partai Demokrat.

Arsul mengapresiasi Partai Demokrat atas keputusannya itu. "Kami melihat itu sebagai bagian dari positioning Partai Demokrat sebagai penyeimbang yang selama ini diperankan," kata dia melalui pesan singkat kepada Republika.co.id, Senin (10/9).

Ia mengatakan, KIK tak mau mencampuri urusan internal Partai Demokrat. Menurut dia, KIK akan mengikuti perkembangan yang terjd di internal partai itu. 

Namun, ia berharap, sikap Partai Demokrat dapat berkontribusi menciptakan pilpres yang sejuk dan tanpa ada perpecahan. Soal anggapan Partai Demokrat bermain aman, Arsul menganggap wajar hal itu.

Ia mengungkapkan, semua partai prinsipnya ingin bermain aman untuk mengamankan Pemilihan Legistlatif (Pileg) 2019 yang dilaksanakan serentak dengan Pilpres. Namun, setiap partai memiliki strategi masing-masing.

"PPP ingin semaksimal mungkin aman dalam pileg dan pilpres karena Pak Jokowi telah memilih cawapres yang memenuhi kriteria PPP yakni figur ulama atau santri, sehingga ini juga membantu posisioning PPP di pileg," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement