Sabtu 08 Sep 2018 21:00 WIB

Ma’ruf Amin Titipkan WNI di Malaysia pada Mahathir Mohamad

Banyak WNI di Malaysia yang melakukan kegiatan pendidikan, bekerja, hingga bisnis.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad di kediamannya di Kuala Lumpur, Sabtu (8/9). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi disela-sela kegiatan Ma'ruf Amin menghadiri sejumlah acara di Kuala Lumpur.
Foto: Agus Setiawan/Antara
Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad di kediamannya di Kuala Lumpur, Sabtu (8/9). Kunjungan tersebut dalam rangka silaturahmi disela-sela kegiatan Ma'ruf Amin menghadiri sejumlah acara di Kuala Lumpur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden (cawapres) KH Ma'ruf Amin memenuhi undangan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad pada Sabtu (8/9). Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu bertemu PM Malaysia di kediaman pribadi Mahathir, di Mines Residence, Kembangan, Malaysia.

Dalam kunjungan tersebut, Kiai Ma'ruf menitipkan warga negara Indonesia (WNI) yang beraktivitas di Malaysia. Menurut dia, banyak WNI yang berada di Malaysia sedang melakukan kegiatan pendidikan, bekerja, hingga berbisnis.

Ia berharap, WNI yang beraktivitas di Malaysia dipandang tidak hanya sebagai warga negara yang serumpun dan mitra kerja. Lebih dari itu, WNI juga dipandang ebagai saudara. 

"Sehingga, kendala dan pelbagai permasalahan yang kemungkinan muncul dapat terselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (8/9).

Selain itu, dalam kunjungan internasional pertama sebagai bakal cawapres, Kiai Ma'ruf juga mendiskusikan berbagai isu, seperti politik, ekonomi, sosial, baik di lingkungan ASEAN maupun Asia. Bahkan, ia juga membahas posisi politik kedua negara dalam internasional. 

Tak lupa, Ma'ruf juga menghaturkan ucapan selamat kepada Mahathir yang telah dilantik menjadi PM Malaysia pada 9 Mei 2018 lalu. Mahathir, yang kini berusia 93 tahun, akan memimpin Malaysia hingga lima tahun ke depan.

"Dr. Mahathir Muhammad yang memimpin Malaysia untuk yang kelima kalinya merupakan tokoh senior yang terkemuka baik di Asia dan Internasional yang sarat dengan pengalaman mumpuni dan nasionalisme yang sangat meyakinkan dalam dinamika politik ekonomi global," ujar Kiai Ma’ruf.

Ia optimis, ke depannya hubungan Malaysia dan Indonesia akan semakin baik di era kepemimpinan Mahatir. Hal itu, lanjut dia, dibuktikan oleh pilihan Mahathir yang menjadikan Indonesia sebagai negara  pertama yangil dikunjungi setelah pelantikannya.

Mahathir juga menyambut kunjungan Ma'ruf Amin. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara dua negara serumpun ini. 

Menurut dia, hubungan kedekatan Malaysia dan Indonesia bukan hanya sebagai dua negara yang bertetangga. Namun, kata dia, selama puluhan tahun sudah terjalin relasi spiritual dan kultural.

"Kedua negara ini adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang berorientasi ahlus sunnah waljamaah, dan telah berlangsung aliran tenaga kerja dari Indonesia ke Malaysia dalam jumlah besar yang tentunya ikut mempengaruhi kebudayaan Malaysia," kata dia.

Ia melanjutkan, dalam kunjungannya ke Indonesia sebelumnya, dirinya telah berkomitmen dengan Presiden Indonesia untuk meningkatkan hubungan yang telah terjalin ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement