REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengakui jika susunan tim kampanye nasional (TKN) untuk pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, belum lengkap. Hal tersebut menjadi salah satu alasan belum dideklarasikannya Jenderal (Purn) Djoko Santoso sebagai Ketua TKN Prabowo-Sandiaga.
"Ya karenanya, gini, kalau kami harus umumkan kan harus lengkap,” kata Muzani kepada wartawan di kediaman Djoko Santoso di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9).
Ia menerangkan sekarang ini muncul nama-nama yang berasal dari berbagai kalangan, profesi, dan tokoh masyarakat sebagai anggota tim sukses. “Kami ingin mengajukan atau mendaptarkan ke KPU nanti dalam bentuk sudah sempurna, lengkap," kata dia.
Dia mengaku tidak ingin susunan tim kampanye diajukan tetapi ada nama-nama yang belum masuk. Ia menambahkan tim tidak ingin ada nama-nama yang memiliki kemampuan dan keinginan membantu pemenangan Prabowo-Sandiaga, tetapi tidak masuk ke dalam TKN.
"Kan tidak enak. Jadi problemnya itu. Tidak ada masalah lain," tegasnya.
Bakal capres Prabowo Subianto, saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-66, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (8/9). Dalam kesempatan itu, Prabowo sempat menyinggung soal pelemahan nilai tukar rupiah.
Muzani juga menegaskan semua parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga sudah menyepakati penunjukan Djoko Susilo sebagai ketua tim pemenangan. “Sepakat, memberi support dengan dipilihnya Pak Djoko Santoso sebagai ketua tim nasional pemenangan Pak Prabowo-Sandiaga. Sehingga nama untuk bergeser atau berubah itu kemungkinan tidak ada," kata dia.
Sebelumnya, bakal calon presiden Prabowo Subianto mengonfirmasi kabar yang menyebutkan Djoko sebagai ketua tim kampanye nasional. "Sudah oke Pak Djoko Santoso," kata Prabowo ketika dikonfirmasi wartawan usai menghadiri perayaan ulang tahun Djoko Santoso di kediamannya, Jl Bambu Apus Raya Nomor 100, Cipayung, Jakarta Timur.
Prabowo melanjutkan, deklarasi Djoko sebagai ketua TKN akan dilakukan di saat yang tepat. "Penetapannya (penetapan capres-cawapres Pemilu 2019 oleh KPU) pada 20 September. Sekitar itulah," kata dia.