Clock Magic Wand Quran Compass Menu

Ketua OK-Oce: Penutupan Gerai OK-Oce Siklus Normal

Peserta OKOce justru semakin banyak, yakni 3.667 selama sebulan terakhir.

Rep: Farah Noersativa
[Ilustrasi] Warga melintas di depan Oke Oce Mart di Kemayoran, Jakarta.
Republika/Mahmud Muhyidin [Ilustrasi] Warga melintas di depan Oke Oce Mart di Kemayoran, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penutupan gerai OK-Oce Mart yang ada di Kalibata, Jakarta Selatan, bukan sebuah kegagalan. Ketua Pergerakan program One Kecamatan One One Center of Entrepreneurship (OK OCE) Farasnyah Agung Jaya menyebut hal itu merupakan siklus normal dalam bisnis. 

Laki-laki yang akrab disapa Coach Faran itu mengutarakan pesan yang telah disampaikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno sebagai penggagas gerakan ini . Ia mengatakan, menurut Sandiaga, bisnis selalu naik turun sebab adanya pasang dan surut.

“Seperti kehidupan, nah OK OCE Mart ini awalnya tidak menyewa dan sekarang harus menyewa lahan. Hal tersebut yang memberatkan,” kata dia kata Faransyah dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (8/9).

Scroll untuk membaca

Namun, Faran berpendapat banyaknya pemberitaan tutupnya Gerai OK-Oce Mart dalam dua pekan terakhir menjadi pembelajaran dan hikmah. Terutama bagi PGO OK-Oce.

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam jangka waktu kurang dari 1 bulan, Faran menyebut terdapat peminatan yang meningkat. Tepatnya pada 10 Agustus hingga 7 September, total peserta baru yang bergabung dengan gerakan OK OCE mencapai, 3.667 anggota.

“Kami dan peserta OK OCE belajar bahwa dampak dari pemberitaan ini justru alhamdulillah positif. Peserta yang tergabung bahkan semakin banyak.  Kami sekarang semakin sibuk mengatur jadwal mentoring bisnis kepada anggota, “ 

Ia pun mengatakan, gerakan OK-Oce selama ini menjadi lebih organik dan berkembang dengan sendirinya. Gerakan OK OCE membuat ekosistem gerakan itu.  

Faran juga menyampaikan pesan Sandiaga bahwa gerakan ini tak bergantung pada figur tertentu. Gerakan OK-Oce terbentuk  itu karena adanya kebutuhan masyarakat akan lapangan pekerjaan. 

Dia melanjutkan, gerakan OK OCE telah banyak menciptakan banyak kisah sukses. Salah satunya adalah Ibu Siti dari Dapur Geneisha.

Ia mengatakan perempuan yang memliki gerai di kelurahan Makassar, Jakarta Timur itu, berhasil membuat katering makanan sehat. Dia juga menyuplai berbagai makanan ke masyarakat dan kantor-kantor di kelurahan tersebut.

Sementara, menurut Kepala Dinas UMKM DKI Jakarta, Irwandi, program OK-Oce telah tercantum di Peraturan Daerah (Perda) dan  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Karena itu, program tetap berjalan meski Sandiaga telah meninggalkan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Program ini sudah masuk Perda dan masuk RPJMD.  Ini akan menjadi program 5 tahunan, program jangka panjang,” kata Irwandi.

Irwandi menyebut, jika program OK-Oce tidak berlanjut,maka target besar DKI Jakarta untuk menciptakan 40 ribu usahawan baru per satu tahun dan 200 ribu usahawan dalam lima tahun tidak akan tercapai. Ia mengatakan, program ini akan terus bergulir bersama dengan Satuan Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta.

“Kami tetap lanjut, peserta dan anggota alhamdulillah menyambut baik program ini dan meski Bang Sandi sebagai penggagas tidak menjabat lagi, kami tetap berjalan,” kata Faran. 

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>