Sabtu 08 Sep 2018 16:30 WIB

Hutan yang Terbakar di Gunung Lawu 30 Hektare

Kebakaran saat ini terjadi di hutan lindung Gunung Lawu.

Pendaki melintas kawasan hutan yang telah terbakar di sekitar Puncak Gunung Lawu.
Foto: Antara
Pendaki melintas kawasan hutan yang telah terbakar di sekitar Puncak Gunung Lawu.

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Administrator Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu dan Sekitarnya (KPH Lawu Ds) Djohan Surjoputro menyatakan luasan hutan di lereng Gunung Lawu yang terbakar selama beberapa hari terakhir mencapai 30 hektare.

"Luas itu perkiraan dan posisinya memanjang," ujarnya di Ngawi, Sabtu 98/9).

Meski demikian, ia belum dapat memastikan jumlah lahan hutan terbakar. Hal itu karena diperkirakan masih bisa bertambah.

"Kami belum menghitung detail luasan hutan yang terbakar. Itu karena kami masih fokus dulu untuk memadamkan api. Setelah api padam, baru kita menggunakan alat yang memadai untuk menghitung luasan yang terbakar," katanya.

Menurut dia, kebakaran saat ini terjadi di hutan lindung Gunung Lawu. Terdapat lima petak hutan lindung yang terbakar, yakni di petak 39, 30, 19, 17, dan 15 BKPH Lawu Utara yang masuk wilayah Kabupaten Ngawi.

photo
Kebakaran Gunung Lawu

Untuk memadamkan api, ia telah melibatkan ratusan personel gabungan dari Perhutani, warga LMDH, TNI, Polri, dan juga relawan. Selain itu juga melibatkan anggota satgas pemadam kebakaran yang ditempatkan di titik lokasi yang terbakar.

Menurutnya, sesuai informasi petugas, untuk petak 30, 39, dan 19 telah dapat dipadamkan. Upaya pemadaman api masih menggunakan teknik umum, seperti, pemadaman manual dan membuat ilaran.

Cuaca yang sangat panas dan angin yang bertiup kencang membuat api bisa melewati ilaran serta meluas ke petak 15 dan 17. Lokasi kebakaran hutan yang meliputi daerah pegunungan, menyulitkan petugas dan warga untuk memadamkan api. Meski demkian, timnya berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan api.

"Kami juga menurunkan petugas dan relawan untuk melakukan peyisiran ulang, sehingga tidak memicu kebakaran hutan kembali," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement