Sabtu 08 Sep 2018 12:23 WIB

Erick Thohir Usung Kampanye Damai dan Bersahabat

Ketua Timses Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, menyebut Erick Thohir adalah sahabatnya.

Pengumuman Tim Kampanye Nasional. Wapres Sekaligus Ketua Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla (kanan) bersama Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir 9kiri) saat pengumuman Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Maruf Amin di Jakarta, Jumat (7/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengumuman Tim Kampanye Nasional. Wapres Sekaligus Ketua Tim Pengarah Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla (kanan) bersama Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir 9kiri) saat pengumuman Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Maruf Amin di Jakarta, Jumat (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Inas Widyanuratikah, Febrianto Adi Saputro

Bakal calon presiden pejawat Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk pengusaha Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangannya untuk Pemilihan Presiden (Pilpres 2019). Erick dinilai sebagai sosok tepat untuk menjadi ketua tim sukses karena kemampuan manajerialnya.

"Ketua tim kampanye nasional adalah Bapak Erick Thohir," kata Jokowi saat mengumumkan nama ketua tim sukses di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9) sore.

Jokowi mengatakan, Erick merupakan sosok pemimpin yang selama ini terbukti kemampuannya. Erick yang menjadi ketua panitia Penyelenggaraan Asian Games 2018 (Inasgoc), mampu membuat perhelatan Asian Games 2018 berjalan sukses dan menuai banyak pujian dari kalangan nasional dan internasional.

Menurut Jokowi, masyarakat sudah mengenal sosok Erick. Erick, kata Jokowi, merupakan pengusaha sukses, pemilik media, klub sepak bola, dan klub basket. "Namun, yang jelas, dalam setiap hal yang beliau pimpin itu selalu mendapatkan kesuksesan," kata Jokowi lagi.

Jokowi mengaku sengaja memilih ketua tim sukses yang bukan berasal dari partai politik. Ia ingin ada kombinasi di dalam tim pemenangannya. Bagi Jokowi, hal terpenting yang harus dimiliki ketua timses adalah keahlian dalam manajemen dan mengelola tim.

"Ini bukan urusan berpolitik, ini urusan manajemen, mengelola kampanye ini sehingga bisa berjalan dengan baik," kata Jokowi menegaskan.

Erick menerima tawaran menjadi ketua timses karena melihat besarnya tekad Jokowi untuk membangun Indonesia. "Itu jadi pilihan saya," kata Erick.

Sebelumnya, pada Pemilihan Presiden 2014, kubu Jokowi-JK dipimpin oleh ketua timses Tjahjo Kumolo. Tjahjo saat itu adalah politisi PDIP yang juga mantan sekjen PDIP.

Erick mengakui, posisi ketua timses merupakan tantangan besar baginya. Ia akan menjalankan amanah tersebut sesuai dengan visi dan misi Jokowi.

Erick kemudian menegaskan bakal mengedepankan kampanye damai dalam menjalankan tugasnya. Ia juga yakin hubungan dekatnya dengan bakal cawapres Sandiaga Uno, yang menjadi pendamping bakal capres Prabowo Subianto, tetap terjaga.

Menurut dia, proses kampanye pemenangan bukanlah sebuah ajang pertarungan. "Justru di sini, kalau kita cinta Indonesia, kita harus bersahabat dan bermartabat. Kalau Pak Jokowi berpelukan dengan Pak Prabowo, ya saya juga pelukan dengan Pak Sandi di lapangan basket," kata Erick.

Erick mengaku sudah mendapatkan arahan dari Jokowi untuk melakukan strategi-strategi untuk memenangkan Pilpres 2019 nanti. "Kita akan diskusi strategi ke depan. Beliau (Jokowi) mengarahkan sangat sederhana bahwa kita tak bekerja kepada beliau saja, tapi juga kepada rakyat," ujar dia.

Ditanya pers kapan pendekatan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin kepada dirinya, Erick mengaku tawaran Jokowi kepada dirinya untuk menjabat sebagai ketua TKN sejak dirinya masih mengurusi Asian Games 2018, yakni 20 Agustus 2018.

Erick juga mengaku, dengan pengangkatannya sebagai ketua tim kampanye, bisnisnya yang selama digelutinya tidak akan terganggu. "Alhamdulillah selama ini kerjaan saya sudah ditinggal dua tahun tiga bulan, alhamdulillah jalan juga. Usaha-usaha yang saat ini saya berikan dengan menjalankan kepercayaan profesional saya dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai, langkah kubu Jokowi-Ma'ruf memilih Erick sebagai ketua timses dan Jusuf Kalla sebagai ketua dewan penasihat merupakan strategi untuk meraih suara dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurut Rico, Erick merupakan figur yang tak hanya memiliki kemampuan manajerial yang baik, tapi juga dikenal sebagai sosok yang milenial. Dengan begitu, kata dia, kehadiran Erick dapat menjadi penambah kekuatan untuk menjaring suara generasi milenial.

“Jokowi ingin menang total," katanya. Dia menambahkan, Erick juga digaet untuk menambah dukungan dari para pelaku bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement