REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakejaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menargetkan membangun 1.000 titik Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas pada tahun 2019 mendatang. Pembangunan BLK Komunitas diklaim upaya terobosan untuk mempercepat peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
"Tahun 2019, akan meloncat menjadi 1.000 titik. Program ini disokong langsung oleh Pak Presiden Jokowi," kata Hanif melalui pesan tertulis, Jumat (7/9).
Melalui BLK komunitas, dia berharap, mampu membantu pemerintah untuk mempercepat melakukan masifikasi peningkatan kompetensi yang ada di masyarakat. Mengingat 58 persen angkatan kerja masih didominasi lulusan SD/SMP.
"Kita ingin keberadaan BLK Komunitas di pesantren mengatasi gap antara kebutuhan di pasar kerja dengan alumni-alumni di pesantren ini, sehingga di masa depan semakin kuat, semakin berperan dalam mengatasi kesenjangan dan kemiskinan," kata Hanif.
Dia menambahkan, pembangunan BLK pesantren juga dalam rangka menjalankan dua mandat Presiden Joko Widodo untuk menandai proses transisi pemerintah dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM tahun 2019.
Setelah melakukan analisis mendalam, pihaknya telah membuat contoh 1-2 BLK pesantren dan workable (dapat dilaksanakan) dalam waktu cepat. Kedua, mengingat menjelang akhir pemerintahan Jokowi-JK, maka proses realisasi BLK pesantren harus lebih cepat.
Selain itu, jelas Hanif, saat ini Kemnaker sedang proses lelang pra-DIPA dan bulan September ini sudah dimulai melakukan perencanaannya. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumuman dan membuka ruang usulan.
"Diharapkan Januari sudah jalan untuk dibangun (BLK pesantren) dan April, Mei, Juni 2019 untuk tahap manajemen, termasuk pelatihan infrastruktur. Bulan Juni sudah mulai melatih," kata Hanif.
Karenanya, lanjut Hanif, justru membangun model workshop BLK Komunitas ini menjadi lebih cepat karena semester kedua sudah bisa digunakan untuk melatih.
Diketahui, Pembangunan BLK Komunitas ini merupakan program rintisan di Kemnaker sejak tahun 2017. Setahun lalu, Kemnaker telah membangun BLK komunitas sebanyak 50 (lima puluh) lembaga dan bertambah di tahun 2018 menjadi 75 lembaga tersebar di seluruh wilayah Indonesia.