Jumat 07 Sep 2018 15:42 WIB

Harga Kopra di Ambon Naik

Pedagang banyak yang menunggu hingga harga mencapai Rp 7.000 per kg.

Pekerja membakar buah kelapa untuk dijadikan kopra
Foto: Antara
Pekerja membakar buah kelapa untuk dijadikan kopra

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON  -- Harga kopra di Ambon pada akhir pekan ini mengalami kenaikan dari Rp 4.700 per kg menjadi Rp 4.900 per kg. Hanya saja para pedagang masih enggan menjual salah satu komoditi perkebunan tersebut.

Salah satu pedagang pengumpul di Ambon, Merry, Jumat (7/9) mengatakan, petani menjual kopra hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dalam jumlah terbatas. "Petani masih menunggu harga kopra mengalami kenaikan hingga Rp 7.000 hingga Rp7.500 per kg barulah menjual dalam ukuran ton," ujarnya.

Dia juga tidak bisa memprediksi harga kopra ini bertahan ataukah kembali mengalami penurunan. Karena sejak awal Januari hingga awal Septeber 2018 belum pernah mencapai Rp 5.000 per kg. "Harga kopra berfluktuasi Rp 4.000 sampai  Rp 4.800 per kg dan baru pekan ini mencapai Rp 4.900 per kg," kata Merry.

Salah seorang petani asal desa Latuhalat, k=Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Marthen mengaku, memiliki 10 ton kopra di gudang. Namun ia belum bersedia menjual karena menunggu harga lebih dari Rp 5.000 per kg.

"Saya hanya untung sedikit bila menjual kopra sekarang karena biaya produksi relatif mahal, mengingat mempekerjakan dua buruh untuk memetik kelapa, selanjutnya mengolah menjadi kopra," ujarnya.

Dia juga mengeluhkan berfluktuasinya harga kopra yang sempat anjlok hingga Rp 4.000 per kg. Hal itu membuatnya belum berminat menjual komoditi perkebunan tersebut. "Kopra produksi sejak Januari 2018 sebanyak 12 ton belum dijual karena harga berfluktuasi dibawah Rp 5.000 per kg karena tidak sebanding dengan biaya produksi," kata Marthen.

Dia mengharapkan harga kopra bisa menembus Rp 7.000 per kg agar bisa memperoleh pendapatan agak lumayan bila dikurangi dengan upah kerja dua buruh maupun ongkos produksi lainnya. "Jujur sebenarnya berniat menjual kopra bila harganya mencapai Rp 7.000 per kg agar bisa membeli material bangunan untuk merampungkan rumah yang sedang dibangun," kata Jusuf.

Sedangkan, petani asal desa Passo, Chres mengakui, bila harga kopra mencapai Rp 7.000 per kg, maka ia akan menjual agar hasilnya bisa ditabung untuk kebutuhan pendidikan dua anaknya. "Jujur saya kelabakan saat tahun ajaran baru 2018/2019 karena anak sulung pindah ke SMA dan bungsu masuk SMP sehingga membutuhkan anggaran, tetapi memanfaatkan sisa hasil penjualan kopra saat harganya Rp 4.800 per Kg," ujarnya.

Kopra mencapai harga tertinggi di Ambon pada Januari 2018 yakni Rp 8.800 per kg. Selanjutnya anjlok di kisaran Rp 4.000 - Rp 4.800 per Kg. Padahal, harga kopra di Ambon pernah mencapai Rp 10.700 per kg pada Agustus 2017.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement