Jumat 07 Sep 2018 13:37 WIB

Dubes Tantowi Dorong Pemda Kerja Sama dengan Selandia Baru

Pemda dapat melakukan kerja sama di empat bidang utama unggulan Selandia Baru

Red: EH Ismail
Dubes RI untuk Selandia Baru,Tantowi usai acara working luncheon bersama jajaran pimpinan Government to Government (G2G) dan Massey University di Wellington Kamis (6 /9).
Dubes RI untuk Selandia Baru,Tantowi usai acara working luncheon bersama jajaran pimpinan Government to Government (G2G) dan Massey University di Wellington Kamis (6 /9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mendorong pemerintah daerah di Indonesia mengambil peluang kerja sama dengan berbagai lembaga di Selandia Baru. Hal itu dikatakan Tantowi usai acara working luncheon bersama jajaran pimpinan Government to Government (G2G) dan Massey University di Wellington Kamis (6 /9).

Menurut Tantowi, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini, ingin melakukan kerja sama di empat bidang utama yang menjadi keunggulan Selandia Baru, yaitu pendidikan, energi terbarukan khususnya geothermal, eco-tourism, dan kelautan.

 

“Indonesia tengah mengembangkan energi terbarukan, khususnya energi panas bumi. Karena posisi Indonesia di Pacific Ring of Fire dan adanya reservoir panas bumi terbesar di dunia. Selain itu Indonesia dapat belajar dari Selandia Baru yang memiliki konsep eco-tourism yang maju, yang memadukan pengembangan destinasi wisata dengan tetap menjaga kelestarian alamnya,” kata Tantowi.

Tantowi menambahkan, pemerintahan baru hasil pilkada daerah serentak pada 27 Juni 2018 lalu merupakan momentum bagi pemerintah daerah untuk mendorong kerja sama antara universitas unggulan dengan universitas di Selandia Baru. Sebagai contoh Universitas Pattimura di Ambon dan Universitas Sam Ratulangi di Manado untuk potensi sumber daya laut dan perikanan, Universitas Mataram di Nusa Tenggara Barat untuk peningkatan produksi agribisnis dan peternakan.

Kerja sama lainnya, kata Tantowi, berupa pengembangan geothermal di Sumatera Selatan, ecotourism di Sumatera Utara, dan industri peternakan di Jawa Barat.

Executive Director Malcolm Mallard menyambut baik inisiatif tersebut. Malcolm menyatakan Selandia Baru sangat antusias dan berkepentingan dalam mendorong kerja sama dengan akademisi dan institusi di Indonesia. Selandia Baru telah menjadi success story dalam pemanfaatan ekonomi terbarukan, terutama geothermal yang 15% sudah masuk dalam supply chain energi nasional. Dalam aspek kepariwisataan, Selandia Baru telah menjadi percontohan kelas dunia dalam penanganan eco-tourism. Baru-baru ini juga Selandia Baru memperoleh penghargaan negara terbaik dalam penanganan sumber kelautan secara berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement