REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kabupaten Alor yang terletak dekat dengan Pulau Atauro di negara Timor Leste, Jumat (7/9) diguncang gempa bumi tektonik. Gempa berlangsung tercatat sebanyak tiga kali, hingga menjelang pukul 10.17 WITA
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang melaporkan, tiga kali guncangan gempa tersebut berkekuatan lemah. Sehingga tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat di Nusa Kenari itu, sebutan khas Pulau Alor.
"Berdasarkan hasil monitoring gempa bumi, untuk hari ini, Jumat (7/9), sampai pukul 10.17 WITA, Kabupaten Alor yang berjarak sekitar 137 mil dari Kupang, ibu kota Provinsi NTT itu sudah tiga kali diguncang gempa tektonik," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Alor, Sumawan.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi pertama terjadi pukul 07.04 WITA dengan kekuatan M=1,9 berada pada koordinat episenter 8,22 LS dan 124,53 BT. Pusat gempa tersebut berlokasi di laut pada jarak satu kilometer arah timur Kota Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi kedua terjadi pukul 07.04 WITA berkekuatan M=2,1. Lokasi gempa berada di darat pada jarak enam km arah Utara Kota Kalabahi dengan kedalaman 10 km. Sedangkan gempa bumi ketiga terjadi sekitar satu jam setelah gempa bumi pertama tepatnya pukul 08.05 WITA. Gempa berkekuatan M=2,3 berjarak sekitar satu kilometer arah timur dari gempa pertama.
Dampak gempa bumi tersebut hanya dirasakan warga Kota Kalabahi dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI). Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. "Kami mengimbau warga masyarakat setempat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," demikian Sumawan.