REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Malang memberikan kejutan bagi para peserta yang datang ke kantor BPJS. Pemberian hadiah dilakukan selama tiga hari berturut-turut pada Hari Pelanggan Nasional, yakni 4 hingga 6 September 2018.
Pejabat Pengganti Sementara (PPS) BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang, Sevy Renita Setyaningrum, Kamis (6/9), mengatakan kejutan yang diberikan kepada peserta selama tiga hari tersebut adalah pemesanan gratis ojek dengan aplikasi dalam jaringan (daring), doorprize, permainan yang menyenangkan (ringan), serta kejutan bagi peserta yang sedang berulang tahun pada September.
"Layanan-layanan kejutan bagi peserta ini diharapkan bisa menyentuh dan lebih dekat dengan para peserta BPJS. Harapannya, pelanggan tidak jenuh ketika menunggu (mengantre) pelayanan," kata Sevy yang mengenakan busana khusus selama Hari Pelanggan Nasional tersebut.
Selain itu, lanjutnya, selama tiga hari berturut-turut BPJS juga menyediakan snack maupun teh dan kopi serta makan soto bagi peserta yang bertransaksi di Kantor BPJS Ketenagakerjaan. Pada hari terakhir, Kamis (6/9), bahkan digelar flashmob senam pagi.
Ia menerangkan pada hari kedua pelaksanaan Hari Pelanggan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Malang juga membuka layanan kesehatan gratis bagi peserta BPJS yang mengurus berbagai keperluan di kantor tersebut. "Banyak kejutan-kejutan layanan yang digelar untuk mendekatkan peserta dengan kami," ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, setelah mengikuti flashmob senam, BPJS Ketenagakerjaan juga berkunjung ke sejumlah perusahaan untuk menyosialisasikan program layanan baru berupa aplikasi daring, khususnya layanan mengantre daring (online). Inovasi baru tersebut, katanya, untuk memudahkan peserta, sebab peserta tidak perlu datang lebih awal untuk mengantre. Selain itu, peserta bisa menentukan sendiri jam kedatangan di kantor untuk mengurus keperluannya.
Menyinggung pengajuan klaim bagi peserta, Sevy mengatakan sekitar 70 persen karena rata-rata pekerja sudah habis masa kontraknya atau mengundurkan diri. Namun, pihaknya terus melakukan pendekatan agar mereka tetap melanjutkan BPJS-nya.
Peserta yang mengajukan klaim tersebut, kata Sevy, sebagian besar adalah klaim program jaminan hari tua (JHT). Tetapi, ada juga peserta yang mengajukan klaim jaminan kecelakaan maupun jaminan kematian, tetapi tidak banyak.
"Pada saat mereka mengajukan klaim, kami juga melakukan edukasi untuk tetap melanjutkan kepesertaannya, namun dari program bukan penerima upah. Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi secara intensif kepada masyarakat terkait program-program BPJS Ketenagakerjaan ini," ujarnya.
Mengenai layanan peserta per hari, Sevy mengatakan rata-rata sekitar 150 sampai 200 orang. "Setiap hari ada peserta yang mengurus keperluan BPJS-nya, termasuk mengurus sebagai peserta baru," katanya.