Kamis 06 Sep 2018 20:27 WIB

Sandiaga Nilai Kampanye Positif Diinginkan Warganet

Kampanye positif menghasilkan demokrasi yang cerdas dan sehat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Indira Rezkisari
Bakal cawapres Sandiaga Uno meluncurkan Relawan Pride di Posko Sahabat Prabowo Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Bakal cawapres Sandiaga Uno meluncurkan Relawan Pride di Posko Sahabat Prabowo Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menilai kampanye positif merupakan hal yang diinginkan warganet di media sosial (medsos). Karena itu, berkampanye di medsos harus menjunjung tinggi harga diri dan kehormatan bangsa.

"Kemarahan adalah lawan. Pride harus menjunjung harga diri, kehormatan, menelan semua kemarahan itu. Kita junjung demokrasi yang junjung silaturahim," kata dia saat meluncurkan Prabowo-Sandiaga Digital Team (Pride) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9).

Baca Juga

Ia menjelaskan, tim ini diisi oleh para relawan untuk menyampaikan kampanye positif, khususnya di medsos. Ke depan, Pride akan menyebarkan tentang kesuksesan tentang umat yang berjuang, ibu-ibu menginspirasi, anak muda yang berani mengambil sikap untuk perbaikan ekonomi Indonesia, hingga mengupayakan akses setara bagi penyandang disabilitas.

Dengan begitu, lanjut Sandiaga, warganet dapat berdemokrasi dengan cerdas dan sehat. Lagipula, ia menambahkan, saat ini sekitar 95 persen warganet ingin masyarakat tidak terpecah belah akibat Pilpres 2019.

"Sekitar 95 persen netizen senang berpelukan. Bukan hanya netizen, tapi juga emak-emak. Kita harus mempersatukan dan berpelukan," kata dia.

Ia juga mengingatkan kepada pendukungnya untuk mengingat tiga hal sebelum menyebarkan konten di medsos. Tiga hal itu adalah melakukan verifikasi, mencari tahu manfaat konten itu, serta memastikan tak ada orang yang tersinggung.

"Sebelum share, pastikan dulu itu terverifikasi. Setelah itu cek lagi itu bermanfaat atau tidak, apakah menyinggung perasaan orang lain. Kalau menyinggung, jangan sebarkan walaupun bermanfaat dan terverifikasi," ujar dia.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement