Kamis 06 Sep 2018 17:45 WIB

Cegah Kekerasan, Polisi Copot Stiker Komunitas Angkot

Deklarasi damai komunitas sopir angkot akan digaungkan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Qommarria Rostanti
 Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro melihat pelepasan stiker komunitas angkot untuk mencegah kekerasan di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (6/9).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro melihat pelepasan stiker komunitas angkot untuk mencegah kekerasan di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Polres Sukabumi Kota berupaya meredam aksi kekerasan antarkomunitas sopir angkutan kota (angkot) di Sukabumi. Hal ini menyusul adanya tindakan kekerasan antarkomunitas sopir angkot di wilayah Cibadak, Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu.

"Beberapa kejadian antara sesama komunitas sopir angkot seperti 'Bocah Nakal' dan 'Bandel' perlu disikapi dengan diskusi dan langkah membangun hubungan baik," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (6/9).

Menurut Susatyo, para sopir angkot sama-sama mencari makan di jalan sehingga harus akur. Oleh karena itu, langkah awal untuk mencegah terulangnya kasus tersebut yakni dengan menekan dan menghilangkan egoisme kelompok. Caranya dengan melepas stiker komunitas yang tertempel di angkot.

Ke depannya, kata Susatyo, polisi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) akan merumuskan kegiatan yang lebih edukatif, khususnya terkait aturan-aturan. Mereka juga akan mengarahkan adanya peningkatan kenyamanan dalam layanan angkot.

"Mereka (para sopir angkot) juga komitmen tidak ada keributan dan tidak bersaing dengan cara kekerasan," kata dia.

Susatyo mengatakan jumlah komunitas sopir angkot di Sukabumi cukup banyak. Alhasil membutuhkan pengawasan dan pembinaan. Tujuannya, agar layanan angkot bisa lebih nyaman dan aman.

Kepala Dishub Kota Sukabumi Abdul Rahman mengatakan selama ini pembinaan terhadap sopir angkot dalam wadah Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan kelompok kerja unit (KKU) angkot. "Kami belum menyentuh komunitas sopir angkot dan dalam waktu dekat akan dilibatkan dalam momen Hari Perhubungan," ujarnya.

Pada acara yang diperingati setiap 17 September ini akan dilakukan deklarasi "tidak melakukan cara kekerasan". Selain itu, ada inovasi yang positif untuk layanan dan jangan mengedepankan kekerasan.

Dewan penasihat komunitas sopir angkot 'Bandel' Budi Adinata mengatakan pembentukan komunitas ini awalnya untuk menjalin silaturahim dengan sesama sopir angkot lain. Oleh karena itu, dia menyambut positif adanya rencana deklarasi sikap damai antarkomunitas sopir angkot yang difasilitasi polisi dan Dishub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement