REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Bekasi, Jawa Barat, memastikan pasokan listrik di Stadion Patriot Chandrabaga dan Wibawa Mukti Cikarang telah memenuhi standar kualifikasi kegiatan internasional. Saat ini suplai listrik di kedua stadion tersebut sudah empat kali lipat dari kebutuhan normal.
Manager PT PLN Area Bekasi, Renny Wahyustiaswan di Bekasi, Kamis (6/9), mengatakan Stadion Patriot Chandrabaga di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi telah dipasok aliran listrik berdaya 865 kVA dan Stadion Wibawa Mukti di Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi dipasok daya listrik 1.100 kVA. Jumlah tegangan tersebut diklaim sanggup menutupi kebutuhan kegiatan sepak bola bertaraf internasional.
Dalam perhelatan Asian Games XVIII/2018 di kedua arena tersebut, suplai listrik berjalan aman selama 10 hingga 20 Agustus 2018 untuk cabang olahraga sepak bola putra. "Konfigurasi jaringan listrik Asian Games itu sudah dibuat empat lapis cadangan yang kita pasang secara permanen," tambahnya.
Salah satu fasilitas kelistrikan berskala internasional adalah instalasi otomatis perpindahan jaringan saat terjadi gangguan. "Kita bangun otomatik untuk perpindahan jaringan dengan interval 0,3 detik menuju pasokan listrik cadangan," katanya.
Selain itu, ada pula fasilitas remote control yang mampu mengendalikan pasokan listrik dari jarak jauh. Kemampuan kapasitas kabel saat Asian Games bisa menampung sampai 10 MW listrik.
Namun demikian, Renny menilai instalasi kelistrikan tersebut belum sepenuhnya didukung dengan komponen penunjang yang memadai oleh pihak pengelola. "Idealnya seluruh lampu stadion pakai tipe LED yang bisa langsung menyala saat terjadi kedipan listrik. Tapi jenis bohlam halogen yang terpasang sekarang butuh waktu 15 menit untuk kembali menyala saat ada gangguan," lanjutnya.
Instalasi stadion juga harus dibenahi, terutama pada kapasitas trafo yang mengimbangi jaringan kabel berkapasitas tampung 10 MW. PLN menurut Renny, telah menyiapkan listrik berdaya besar 10 ribu MW, tapi trafonya tak mendukung.