REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Masalah krisis air yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Tasikmalaya belum usai. Warga masih kesulitan memperoleh air walau hujan sempat turun dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supriatna menyebut krisis air bersih terjadi di 26 Kecamatan atau 115 Desa. Krisis air terjadi sebagai akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
"Kami menetapkan status siaga kekeringan hingga akhir September. Itu sudah kami perpanjang sejak ditetapkan pertengahan Agustus lalu," katanya pada wartawan, Kamis (6/9).
Ia memerinci wilayah terparah yang menghadapi kekeringan ialah Kecamatan Cikatomas, Salopa, Cipatujah, dan Culamega. Wilayah-wilayah tersebut, kata dia, masuk kategori kawasan rentan kekeringan.
"Hujan memang sudah turun sejak beberapa hari ke belakang. Mudah-mudahan musim hujan segera tiba. Tapi sampai sekarang itu belum terlalu berpengaruh kepada kekeringan yang melanda Kabupaten Tasikmalaya," ujarnya.