Kamis 06 Sep 2018 16:45 WIB

Gerindra: Emak-Emak Nggak Mau Gabung Kubu Sebelah

Gerindra telah membentuk tim khusus emak-emak.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Jumat (17/8).
Foto: Republika/Prayogi
Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Gerindra yakin dapat meraup suara emak-emak atau kaum perempuan dalam Pilpres 2019 mendatang. Bahkan, menurut Wakil Ketua Umum Gerindra Arif Puyuono, emak-emak menjadi garga terdepan dalam perjuangan kubu Prabowo-Sandi lantaran paling merasakan langsung dampak dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang saat ini dipimpin Presiden Joko Widodo.

Emak-emak itu sudah jadi jubirnya bagi pasangan Prabowo-Sandi, dengan keluhan mereka belanja di pasar, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, harga-harga mahal. Jadi kalau grup sebelah sana mau memobilisasi emak-emak, kayaknya emak-emak sudah nggak mau,” tutur Arif kepada Republika.co.id pada Kamis (6/9).

Arif pun tak merisaukan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan persentase pemilih emak-emak lebih banyak kepada Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dalam survei yang dilakukan pertengahan Agustus lalu itu, kantong pemilih emak-emak paling tinggi diberikan pada Jokowi-Ma’ruf, yakni sebanyak 50,2 persen, sementara untuk Prabowo-Sandi hanya 30,0 persen.

Menurut Arif, survei tersebut perlu dipertanyakan kembali lantaran saat ini, kata dia, emak-emak justru banyak yang mengeluh dengan kondisi ekonomi yang terus terpuruk. Menurut Arif, dalam survei internal Prabowo-Sandi memperoleh dukungan dari emak-emak justru mencapai 68 persen.

“Sistematis enggak dengan keadaan ibu rumah tangga yang tiap hari belanja pening, pilihan akan berubah ketika masyarakat melihat ekonomi yang dibangun Jokowi ternyata berantakan, lapangan kerja susah, sembako, tahu-tempe mahal,” katanya.

Gerindra pun telah membentuk tim khusus untuk menyosialisasikan program Prabowo-Sandi terkait keberpihakan terhadap emak-emak. Arif mengatakan, nantinya di setiap daerah akan terdapat tim tersebut untuk menyosialisasikan program-program Prabowo-Sandi.

“Kalau yang saya buat koordinatornya itu Lita Gading, barisan pagi itu,” katanya. 

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Ida Fauziah mendeklarasikan gerakan Suara Perempuan untuk Jokowi-Ma’aruf Amin (Super Jokowi). Namun, Ida membantah gerakan Super Jokowi tidak untuk menandingi gerakan emak-emak yang diinisiasi oleh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia menjelaskan, perempuan yang tergabung di Super Jokowi tidak hanya terdiri atas emak-emak, tetapi juga ibu-ibu muda dan perempuan milenial. Ida mengklaim, gerakan yang dibangun telah berdasarkan keinginan dari para kaum perempuan.

“Saya tidak tahu ini tandingan atau tidak karena ini didasari oleh perempuan-perempuan sendiri. Di sini ada emak-emak, mama-mama muda, di sini ada perempuan-perempuan milenial itu tidak membatasi emak-emak atau bukan. Emak-emak itu berkonotasi mungkin perempuan yang sudah lanjut usia, tapi perempuan-perempuan muda juga bergabung di Super Jokowi ini,” kata Ida seusai deklarasi di Gedung Nyi Ageng Serang, Kamis (23/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement