REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung mengungkapkan hingga Agustus, jumlah kebakaran yang terjadi mencapai 187 kasus. Dengan kebakaran yang paling didominasi berada di pemukiman padat penduduk.
"Sampai Agustus sekarang relatif menurun dibandingkan dengan Agustus tahun lalu. Sekarang sekitar 187 kasus kebakaran sedangkan tahun 2017 mencapai 254 kasus," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung Kawaludin kepada wartawan, Rabu (5/9).
Ia menuturkan, selain rumah tinggal, kebakaran juga sering terjadi di gudang dan pabrik. Ia mengatakan, selama ini kendala yang dihadapi dalam mengatasi kebakaran adalah laporan dari masyarakat yang cenderung terlambat. Sedangkan bangunan yang terbakar sudah ludes habis.
Selain itu, kondisi jalan yang macet apabila di siang hari. Tidak hanya itu, saat ini pos pemadam kebakaran di Kabupaten Bandung relatif masih terbatas yaitu tiga pos. Sementara idealnya 9 pos pemadam kebakaran.
"Sekarang baru tiga pos yaitu di Ciparay, Cicalengka dan Mako di Soreang. Baru 30 persen. Harusnya pos melayani sebanyak 9 pos," katanya. Ke depan pihaknya berencana membuat dua pos tambahan di Pangalengan dan Margaasih. Sedangkan pos sementara di Kertasari.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang M. Naser menambahkan, pada tahun ini bantuan empat unit armada baru akan diberikan oleh Jepang kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Serta penambahan armada dua unit dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Alhamdulillah, sumbangan empat unit armada baru daru Jepang sedang dalam perjalanan kesini. Bahkan, kalau saya datang kesana (Jepang) akan ditambah lagi, tapi saya masih menyesuaikan waktu," katanya.