Rabu 05 Sep 2018 18:45 WIB

Polri Bakal Jelaskan Penangkapan Ratusan Terduga Terroris

Polri akan menjelaskan penangkapan ratusan terduga teroris ke DPR.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri siap menjelaskan penangkapan ratusan terduga teroris yang dilakukannya pascateror Surabaya dan Pengesahan UU nomor 5 tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Penjelasan itu akan dilakukan di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

"Pastilah (memberikan penjelasan), dalam rapat kerja dijelaskan," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/9).

Setyo mengaku belum mengetahui kapan rapat kerja antara DPR RI dan Polri tersebut akan diselenggarakan. Penyelenggaraannya, kata dia, akan menunggu DPR RI terlebih dahulu. Setyo menambahkan, penjelasan kepada DPR RI ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban Polri dalam memberi kejelasan ihwal nasib ratusan terduga teroris yang ditangkap Polri.

"Iya pasti dijelaskan," ucapnya menegaskan.

Dalam pernyataan terakhirnya, Setyo menyebutkan 350 terduga teroris telah diamankan. Namun, kejelasan status mereka belum mau diungkapkan oleh Polri.  Anggota DPR RI Komisi III Syarifudin Sudding menuturkan, dalam waktu dekat ini, rapat antara kepolisian dan DPR akan digelar. Meski, ia belum bisa memastikan waktu rapat tersebut dilakukan secara rinci, namun Sudding memastikan, Dewan akan mengkonfrontir Polri terkait penangkapan ratusa I terduga teroris itu.

"Nanti pada saat itu akan konfirmasi dalam kaitan menyangkut masalah kegiatan-kegiatan kontra teroris dan langkah langkah yang dilakukan oleh pihak aparat keamanan dalam melakukan pencegahan dan penindakan," kata dia.

Politikus dari Partai Hanura itu menambahkan, Polri dalam melakukan tindakannya tetap harus sesuai hukum yang berlaku. Di samping itu, Polri juga tetap harus berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya.

"Selama ini yang nampak ke permukaan ini kan penindakan, ya saya kira harus bersinergi dengan pihak BNPT terutama dalam hal melakukan program deradikalisasi begitu pula dengan pihak kepolisian agar program program kegiatan radikalisme ini betul betul dapat diantisipasi dikurangi di masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement