Selasa 04 Sep 2018 11:47 WIB

Sandiaga: Kita Doakan Pak Jokowi

Pemerintah diminta untuk mengurangi keborosan.

Sandiaga Uno menghadiri acara seminar Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Bogor sebagai pembicara. Senin (3/9).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Sandiaga Uno menghadiri acara seminar Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Kota Bogor sebagai pembicara. Senin (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahudin Uno meminta menyarankan agar berbagai pihak bersatu membantu pemerintah untuk memperbaiki kehidupan bangsa.

"Saatnya kita bersatu untuk membantu pemerintah, jangan lagi mencampurkan urusan politik dengan ekonomi," kata Sandiaga usai Prosesi Adat "Tepuk Teoung Tawar" di Pekanbaru, Selasa (4/9).

Hal itu dikatakannya menanggapi kurs Rupiah yang hampir mencapai level Rp 15 ribu. Menurut dia, jika masyarakat tidak bersatu, maka dampak ekonomi juga akan terasa. Diantaranya harga, biaya dan beban hidup juga akan melonjak tinggi.

Tak hanya itu, dikatakannya bahwa perusahaan juga harus dibantu dalam masalah ini. Karena arus kas, kebutuhan bahan baku, biaya produksi dan hutangnya dari Dolar Amerika.

"Maka kita bantu mereka agar tidak mengurangi lapangan pekerjaan dan tidak sampai Pemutusan Hubungan Kerja. Hemat arus kas, lakukan efesiensi, dan kencang ikat pinggang," ungkapnya.

Kepada pemerintah, ia meminta untuk mengurangi pemborosan dan mulai menata ulang. Untuk kebijakan moneter, saatnya meningkatkan suku bunga lagi karena kalau terus seperti ini dampaknya akan sangat dirasakan masyarakat.

"Jadi kita tak usah bicara politik, kita fokus bicara ekonomi dan pemerintah mesti dibantu. Yang perlu terjadi adalah perubahan struktural bukan hanya temporer," ujarnya.

Kepada masyarakat, ia meminta dilakukan suatu gerakan mengkonsumsi produk lokal. Hal ini untuk bisa mengurangi ketergantungan produk impor.

"Kita doakan Pak Jokowi, jangan lihat dari sisi politik, tapi dengan keadaan seperti ini negara harus bersatu. Ini saatnya memperkuat ketahanan perekonomian kita, dan memastikan dampaknya ini tidak masuk ke krisis," kata Sandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement