REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pertemuan perdana para juru bicara (jubir) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Selasa (4/9) sore, tak dihadiri wakil dari Partai Demokrat. Padahal, Demokrat adalah salah satu partai pengusung Prabowo-Sandi.
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menjelaskan bahwa sebelumnya Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan telah meminta izin bahwa hari ini Partai Demokrat tengah ada pertemuan internal. "Sehingga teman Demokrat diminta tidak tinggalkan tempat dahulu, mereka sedianya bisa bergabung jika pertemuan malam hari. Tapi karena kita ada agenda lain, pelaksanaan pertemuan ini dijalankan," kata Eddy di Jakarta, Selasa (4/9).
Saat disinggung mengenai komitmen Partai Demokrat di dalam koalisi pendukung Prabowo - Sandiaga, Eddy mengaku tidak ada keraguan sedikit pun. Eddy menegaskan bahwa koalisi pendukung Prabowo - Sandi tetap kompak dan solid.
"Kita sangat kompak, kita sangat solid, itu saja," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Sekjen PKS Mustafa Kamal. Ia mengungkapkan selama ini koalisi kerap menjalani pertemuan bersama Partai Demokrat.
"Dan kita sepakat dalam jubir itu ada tiga bidang, yaitu polhukam, ekonomi, kemudian kesra. Ini tiga isu besar, dan masing-masing menyetorkan koordinatornya. Saya tegaskan, Partai Demokrat sudah menyampaikan gagasan dan idenya," ungkapnya.
Sore tadi jubir koalisi pendukung Prabowo - Sandiaga untuk pertama kalinya berkumpul membahas sejumlah langkah yang akan dilakukan ke depan. Sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya dari PAN ada Eddy Soeparno, Yandri Susanto, Eko Patrio, dari PKS ada Mustafa Kamal, Ledia Hanifa Amalia, dan dari Partai Gerindra ada Rahayu Sarawati, Andre Rosiade, Habiburokhman.