REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai koalisi pendukung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden menggelar pertemuan perdana terkait koordinasi para jubir di Jalan Daksa, Jakarta, Selasa (4/9). Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, untuk menguatkan fungsi dan peran juru bicara (jubir) pemenangan Prabowo- Sandiaga, koalisi berencana akan membentuk tim jubir emak-emak yang akan berkeliling untuk menyuarakan apa yang menjadi aspirasi emak-emak.
"Betul-betul yang menjadi fokus dan perhatian dari masyarakat sehari-hari. Inilah yang akan kita kuatkan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, tim jubir emak-emak bisa kita tampilkan secara dekat," kata Eddy.
Selain jubir emak-emak, partai koalisi juga akan mengumumkan tim jubir Prabowo - Sandiaga secara keseluruhan. Namun koalisi baru akan mengumumkan bersamaan dengan tim pemenangan.
"Mudah-mudahan bisa disampaikan kepada publik, kira-kira mendekati masa-masa secara resmi mendaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum)," jelasnya.
Eddy mengaku partai koalisi tidak ingin terburu-buru dalam mengumukan tim pemenangan dan jubir. Pasanya, koalisi ingin menyelesaikan pembentukan tim secara utuh.
"Lebih baik kita menyelesaikan itu secara utuh, tidak ada perubahan, tidak ada nama yang ditarik, tidak ada nama yang ditambah, sehingga tidak membingungkan publik," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, Prabowo-Sandi memberikan perhatian kepada emak-emak karena merekalah orang yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rumah tangga. Emak-emak sebagai pengurus rumah tangga mengeluhkan mahalnya berbagai komoditas kebutuhan pokok.
Menurut Ferry, Sandiaga dengan latar belakangnya sebagai pengusaha akan lebih bisa menghadirkan solusi pada masyarakat Indonesia. Sandiaga dengan narasi ekonomi mikronya akan melengkapi narasi ekonomi makro Prabowo Subianto.
"Narasi yang kita sampaikan adalah tentang ekonomi Pancasila, kemudian soal ketidakadilan dan sebagainya, harga-harga kebutuhan pokok tinggi, pengangguran di mana-mana, tidak adanya lapangan pekerjaan," ujar dia.