Selasa 04 Sep 2018 16:18 WIB

Selama Kemarau, Belasan Rumah di Banyumas Terbakar

Kemarau menyebabkan berbagai barang menjadi kering dan mudah terbakar.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
kebakaran
Foto: sahabatalaqhsa
kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Musim kemarau tidak hanya menyebabkan persoalan sulitnya mendapat air bersih bagi sebagian warga. Namun juga kerap memicu terjadinya musibah kebakaran. Tak hanya kebakaran di alam terbuka, namun juga kebakaran pada rumah-rumah warga.

Seperti di wilayah Kabupaten Banyumas, selama musim kemarau ini diperkirakan ada belasan rumah yang mengalami musibah kebakaran, dengan seorang korban meninggal. Korban meninggal merupakan seorang janda, Murtinah (96), warga Desa Cingebul Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Banyumas, Kusworo,  mencatat selama 10 hari terakhir ada sebanyak enam rumah warga yang mengalami musibah kebakaran. ''Selain karena kemarau yang menyebabkan berbagai barang menjadi kering dan mudah terbakar, juga disebabkan kelalaian warga,'' jelasnya, Selasa (4/9). 

Musibah kebakaran terakhir, terjadi pada Selasa (4/9) dini hari WIB. Menurut Kusworo, rumah yang terbakar dan ludes menjadi arang merupakan rumah janda bernama Miswen (73). Berdasarkan laporan yang dia terima, kebakaran di rumah Miswen terjadi pada saat dia sedang tidur.

''Untungnya korban sempat terbangun saat api mulai menjalar ke seluruh rumahnya, sehingga bisa menyelamatkan diri,'' katanya. Diduga, kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik.

Sebelumnya, musibah kebakaran yang menimpa rumah warga juga terjadi di wilayah desa lain. Antara lain rumah Risem (70) warga Kelurahan Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara, pada 28 Agustus 2018. Rumah Risem terbakar, karena lupa mematikan api tungku saat ditinggal pergi.

Selain itu, juga rumah Nawen (85) warga Desa Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng. Rumahnya, terbakar pada 27 Agustus 2018. Sehari sebelumnyua, rumah dimilik Warsono (58), juga dilanda kebakaran sehingga menghanguskan atap dan isi rumah di dua ruangan kamar dan 1 unit sepeda motor.

Pada hari yang sama, kebakaran juga terjadi menimpa rumah Sukidi (43) warga Desa Papringan, Kecamatan Banyumas. Kebakaran di rumah ini, diduga terjadi karena korsleting listrik karena korban sempat melihat percikan api dari meteran listrik yang kemudian merambat ke atap rumah.

Terkait musibah ini, Kusworo menyatakan BPBD Banyumas sudah menyalurkan bantuan dan melakukan asesment atas kerugian yang dialami warga yang tertimpa musibah. ''Kalau dijumlah seluruhnya, kerugian mencapai ratusan juta rupiah,'' jelasnya.

Untuk mencegah terjadinya musibah kebakaran, dia menghimbau agar warga lebih cermat memasak menggunakan kompor maupun tungku. Termasuk memeriksa kondisi instalasi listrik. 

''Prinsipnya, jangan lalai. Kalau sedang memasak, jangan sampai ditinggal atau lupa pematikan kompor atau api tungku. Pada musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2018, semua barang akan menjadi lebih kering dan mudah terbakar,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement