Senin 03 Sep 2018 18:56 WIB

Kebakaran Savana Bromo Berhasil Dipadamkan

Wisatawan dan masyarakat diimbau tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Salah satu lahan Hutan Bromo yang terbakar sejak Sabtu (1/9). Dokumen Polsek Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Salah satu lahan Hutan Bromo yang terbakar sejak Sabtu (1/9). Dokumen Polsek Poncokusumo, Kabupaten Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Kebakaran padang sabana di Gunung Bromo yang merupakan wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, berhasil dipadamkan pada Senin siang (3/9). "Kebakaran meluas hingga Blok Penggol di Kabupaten Probolinggo, namun sejumlah titik api sudah berhasil dipadamkan dan kini tetap dipantau secara ketat oleh petugas," kata Kepala Seksi I TNBTS Sarmin saat dihubungi di Probolinggo.

Hutan dan padang sabana Gunung Bromo terbakar dengan titik api berawal dari busung pentungan di kawasan Blok Watu Gede Jemplang yang masuk di wilayah Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, sejak Sabtu (1/9) siang. "Pemadaman kebakaran padang sabana dilakukan dengan cara sekat bakar untuk mencegah menjalarnya api semakin luas, dan bakar balik dengan mengerahkan personel gabungan dari berbagai pihak," ujarnya.

Sebanyak 40 personel gabungan berusaha memadamkan titik api di Blok Penggol yang merupakan padang sabana Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo dan tinggal tonggak batang yang hangus terbakar disirami air. "Petugas menyemprotkan air ke sejumlah batang kayu dan ranting yang sudah padam, agar tidak ada sisa bara api yang masih menyala," katanya.

Ia mengatakan tidak ada satwa endemik Gunung Bromo yang berada di kawasan TNBTS yang terbakar. Namun, biasanya burung branjangan yang terbang di padang sabana itu dan kemungkinan satwa tersebut sudah terbang saat terjadi kebakaran.

"Kebakaran yang terjadi di padang sabana tidak mengganggu kunjungan wisatawan ke gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut, sehingga jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo masih stabil," katanya.

Sarmin mengatakan jalur Gunung Bromo lewat Jemplang, Kabupaten Malang, yang sempat ditutup sehari juga sudah dibuka untuk wisatawan karena sudah dinyatakan aman. Ia mengimbau wisatawan dan masyarakat tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat karena dapat memicu kebakaran di hutan Gunung Bromo yang penuh dengan tumpukan daun dan ranting kering.

Camat Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan lokasi terbakarnya padang sabana Gunung Bromo jauh dari permukiman warga, sehingga kebakaran tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat Tengger yang berada di lereng Gunung Bromo. "Api sudah bisa dipadamkan. Kebakaran itu sama sekali tidak mengganggu aktivitas warga Tengger di Kecamatan Sukapura," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement