Senin 03 Sep 2018 14:46 WIB

Gerakan Gentongisasi Upaya Menyehatkan Masyarakat

Kegiatan itu berlangsung di Pendopo Purwojinantan, RW 9, Kelurahan Purwokinanti.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Penyerahan Hadiah Lomba Gentongisasi di Pendopo Purwojinantan, RW 9, Kelurahan Purwokinanti.
Foto: Dokumen.
Penyerahan Hadiah Lomba Gentongisasi di Pendopo Purwojinantan, RW 9, Kelurahan Purwokinanti.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekilas, gentong, tanaman toga, dan ikan lele dalam konteks kesehatan atau kesejahteraan memang tidak berhubungan. Tapi, bagi Kelurahan Purwokinanti, ketiganya ternyata komplemen.

Gerakan Gentongisasi, tanaman toga, dan kendil ternyata memiliki nilai-nilai tersendiri bagi masyarakat Kelurahan Purwokinanti di Kecamatan Pakualaman, Kota Yogyakarta. Gentongisasi, malah jadi simbolisasi masyarakat sehat.

"Gentong mencerminkan hidup kita yang bersih, lele sebagai sumber protein rumah tangga, dan toga sebagai obat keluarga," kata Camat Pakualaman, Rajwan Taufiq, saat Penyerahan Hadiah Lomba Gentongisasi Kelurahan Purwokinanti.

Kegiatan itu berlangsung di Pendopo Purwojinantan, RW 9, Kelurahan Purwokinanti. Pada kesempatan itu, secara simbolis turut diberikan gentong, ikan lele dan tanaman toga dari GKBRAA Paku Alam.

Diprakarsai Kelurahan Siaga Purwokinanti, gelaran itu merupakan program sinergi dengan GKBRAA Paku Alam, Kecamatan, Puskesmas, dan Forkompinca. Turut hadir ketua-ketua RW, RT, PKK, dan tokoh-tokoh masyarakat.

"Harapannya, apa yang sudah kita canangkan bisa kita lestarikan, dan tidak hanya di Purwokinanti tapi bisa ke kelurahan-kelurahan lain," ujar Rajwan.

Senada, GKBRAA Paku Alam mengingatkan, kegiatan itu bukanlah akhir dari ide luar biasa tersebut. Justru, itu merpakan langkah awal pengembangan baik bagi Kelurahan Purwokinanti maupun Kecamatan Pakualaman.

"Gentong ini sebagai awal, selanjutnya tugas bapak-bapak dan ibu-ibu untuk mengembangkannya karena kegiatan ini dari kita, untuk kita dan manfaatnya untuk kita," kata Paku Alam.

Ketua Kesi Purwokinanti, Asdi Yudiono menuturkan, Kelurahan Siaga Purwokinanti dilaksanakan secara independen. Bahkan, digalakkan masyarakat secara swadaya dengan binaan puskesmas dan sektor-sektor lain terkait kesehatan.

Sejak 2014, ia merasa, sudah banyak inovasi-inovasi bidang kesehatan yang diberikan Kelurahan Purwokinanti. Tidak heran, deretan penghargaan telah diraih, termasuk atas Gerakan Gentongisasi.

"Sejak 2014 Kesi Purwokinanti memperoleh jaura dua tingkat kota, juara satu pada 2015 tingkat kota, pada 2016 juara satu tingkat Provinsi DIY, dan 2017 juara satu tingkat kota dan Gerakan Sayang Ibu," ujar Asdi.

Untuk itu, ia merasa penyerahan tropi Juara Gentongisasi kali ini merupakan kampanye kesehatan. Fokus utamanya, untuk berperilaku hidup sehat dan bersih, dengan cara mencuci tangan pakai sabun.

Kesi Purwokinanti memiliki pula buku profil yang menggambarkan potensi masing masing kampung, peningkatan literasi, pembuatan kalender sampai budidaya toga. Jumlah tidak tanggung-tanggung, ada 110 jenis.

Ada pula pelatihan keterampilan akupresur bersertifikasi bagi masyarakat. Atas itu semua, Asdi mengungkapkan apresiasinya kepada semua elemen masyarakat yang turut serta mewujudkan Kelurahan Purwokinanti yang sehat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement