REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan seluruh calon anggota legislatif (bacaleg) DPR harus pintar berdebat dan berdiskusi. Ia menilai cara itu berguna memahami kondisi nasional dan mencari solusi untuk kebutuhan bangsa.

Kalla mengatakan untuk memiliki kemampuan berdebat dan berdiskusi maka bacaleg harus belajar, membaca. “Jangan hanya baca majalah, mesti baca buku. Ikut diskusi, supaya terhindar dari 'Empat D': datang, duduk, diam duit; bisa-bisa malah 'Lima D': ditangkap," kata dia saat memberikan pembekalan di Pekan Orientasi Calon Anggota Legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Senin (3/8).

Dengan kepintaran tersebut, Kalla menambahkan, caleg DPR dapat mengetahui kondisi dan permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Dengan demikian, caleg dapat mencari solusi terbaik untuk persoalan tersebut.

"Itulah yang sangat penting sebagai modal utama, tidak pernah berhenti belajar, tidak pernah berhenti membaca, tidak pernah berhenti berdiskusi, karena itu modalnya," kata dia.

Selain itu, caleg DPR juga harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan pendapat orang lain. Sebab, apabila terpilih menduduki kursi parlemen Senayan, anggota DPR harus mampu mendengarkan dan menyuarakan aspirasi rakyat.

Tugas utama para caleg DPR, yakni menjaga kestabilan kondisi politik dan ekonomi bangsa. Termasuk, ia mengatakan, menumbuhkan rasa kebangsaan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Yang penting kita stabil; khususnya dalam dua minggu terakhir, waktu Asian Games, semua orang berbicara tentang Asian Games. Tidak berbicara soal politik, jadi aman, damai, berpeluk-pelukan. Iya, itu tanda kebangsaan yang baik," ujar Kalla.

Pekan Orientasi Caleg Partai Nasdem diselenggarakan sejak Sabtu (1/9) dengan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri pula oleh bakal cawapres Ma'ruf Amin. Orientasi tersebut diikuti oleh 560 caleg anggota DPR dari Partai Nasdem, yang akan bertarung untuk memperebutkan target 100 kursi DPR dalam Pileg 2019. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika