Ahad 02 Sep 2018 14:09 WIB

Pembangunan Jalan Tol Wilangan-Kertosono Capai 78,6 Persen

Ruas Tol Ngawi-Kertosono ditargetkan beroperasi awal 2019

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
Suasana dan kondisi Tol Fungsional Ngawi - Kertosono, Ahad (10/6).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Suasana dan kondisi Tol Fungsional Ngawi - Kertosono, Ahad (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pekerjaan konstruksi jalan tol ruas Ngawi-Kertosono-Kediri seksi Wilangan-Kertosono telah mencapai 78,6 persen. Kendati begitu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk optimistis awal tahun 2019 ruas tol ini sudah siap untuk dioperasikan.

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan, telah melihat langsung progres pekerjaan konstruksi jalan tol Seksi Wilangan-Kertosono ini di lapangan. Sisa pekerjaan konstruksi yang masih mencapai 21,4 persen, bakal rampung pada akhir tahun ini.

"Sehingga awal tahun depan (2019) tol ruas Ngawi-Kertosono ini sudah bisa beroperasi penuh," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (2/9).

Keyakinan ini, jelas Desi dikarenakan pembebasan lahan untuk main road di Seksi Wilangan-Kertosono ini telah mencapai 100 persen. Sisa waktu yang ada diharapkan bisa dioptimalkan untuk memaksimalkan pekerjaan konstruksi.

Ia juga mengungkapkan, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), kelompok usaha Jasa Marga yang mengelola Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri masih berupaya menyelesaikan pekerjaan konstruksi Interchange (IC) Nganjuk. Selain itu juga merampungkan pekerjaan lainnya yang merupakan pengalihan pekerjaan dari Proyek Wilangan- Kertosono, yang konstruksinya dikerjakan oleh Pemerintah- Government of Indonesia (GOI).

Desi, yang dalam peninjauan tersebut juga didampingi oleh Direktur Pengembangan, Adrian Priohutomo, mendorong PT JNK berkoordinasi dengan pihak- pihak yang terlibat pada pengerjaan Jalan Tol Wilangan- Kertosono. Terutama menyangkut target penyelesaian dan mutu pekerjaan konstruksi dan fisik lainnya.

"Karena pada akhirnya PT JNK yang akan mengoperasikan dan memelihara aset seluruh Jalan Tol Ngawi- Kertosono- Kediri ini," ujarnya menambahkan.

Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi sebagian ini memiliki panjang 87,02 kilometer. Dari panjang ini, sekitar 49,50 kilometer di antaranya (ruas Ngawi- Wilangan) pekerjaannya dilakukan oleh PT JNK dan telah dioperasikan sejak 1 April 2018. Sedangkan 37,97 kilometer sisanya dikerjakan oleh Pemerintah.

Sementara itu, Direktur Utama PT JNK, Iwan Moedyarno menjelaskan, pihaknya mendapat pengalihan pekerjaan dari Proyek GOI berupa konstruksi IC Nganjuk, Ramp 1, Ramp 2, Ramp 4 dan main road di IC Nganjuk (STA 153+750 hingga 154+300).

Selain itu juga pekerjaan utilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) di IC Nganjuk, pekerjaan Kantor dan Gerbang Kantor Tol Akses IC Nganjuk serta pekerjaan 8 oprit overpass, pagar ROW main road sepanjang 37,5 kilometer, pemasangan guardrail/ median concrete barrier (MCB) di bahu dan median sepanjang 37,5 kilometer.

Termasuk pemindahan empat titik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). "Sampai akhir Agustus 2018, pengerjaan konstruksi IC Nganjuk dan pekerjaan lainnya yang ditugaskan ke PT JNK tersebut mencapai 18,4 persen," jelasnya.

Iwan menambahkan, untuk pekerjaan konstruksi IC Nganjuk, ia optimis dapat selesai sesuai target di akhir tahun 2018 ini. Sehingga sudah bisa dioperasikan secara maksimal pada awal tahun 2019 mendatang.

Sedangkan untuk rencana pembangunan Jalan Tol ruas Kertosono- Kediri, saat ini masih dalam tahap proses persetujuan rencana ROW (ROW Plan) dan Persetujuan Penetapan Lokasi.

Proses pembebasan lahan diharapkan dapat dilakukan pada awal tahun 2019 sehingga konstruksi dapat dimulai di akhir tahun 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement