REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fadli Zon mengatakan keamanan dan kedamaian dalam pemilihan umum (pemilu) tidak hanya ditentukan oleh peserta. Ia mengatakan penyelenggara pemilu dan aparat pemerintahan juga turut berperdan dalam menjaga kedamaian.
"Kalau penyelenggaranya adil, KPU-nya adil, Bawaslunya adil, aparat pemerintahan, aparat birokrasi, dan aparat keamanan juga adil, saya kira itu akan tercipta keamanan, kedamaian dan pemilu yang menggembirakan," katanya di Jakarta, Sabtu (1/9).
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu mengatakan kompetisi demokrasi adalah hal yang wajar bila ada perbedaan pandangan. "Malah lucu kalau tidak ada perbedaan," kata Fadli Zon yang juga Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Bidang Politik Dalam Negeri dan Pemerintahan.
Terkait dengan peristiwa pelukan antara Presiden Jokowi, atlet pencak silat Hanifan, dan Prabowo Subianto, dia berharap hal itu menjadi sinyal bahwa kontestasi ke depan harus lebih damai dan aman. Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon mengatakan sampai saat ini, koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih terus menggodok nama-nama sebagai juru kampanye nasional.
"Nanti kalau sudah diumumkan. Kita tunggu saja," katanya.