Jumat 31 Aug 2018 14:10 WIB

Cabor Baru Bawa Berkah

Dari total 90 medali, cabor baru menyumbang sekitar 41 persen yakni 37 medali.

Ekpresi pendukung tim nasional Indonesia  saat menyaksikan  pertandingan  Final Bulutangkis Asian Games di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ekpresi pendukung tim nasional Indonesia saat menyaksikan pertandingan Final Bulutangkis Asian Games di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan akbar empat tahunan Asian Games 2018 tak terasa akan segera berakhir. Dari total medali yang berhasil diraih tuan rumah Indonesia, sekitar 56 persen berasal cabang olahraga yang baru kali ini dipertandingkan.

Berdasarkan hasil koordinasi antara Indonesia dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada September 2017, ada 40 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan selama dua pekan perhelatan pada 18 Agustus sampai 2 September. Dan, sebanyak 10 cabor diantaranya baru pertama kali diperlombakan dalam perhelatan olahraga se-Asia tersebut.

Ada cabor pencak silat, olahraga beladiri asli Indonesia, yang mempertandingkan 16 nomor dengan rincian 10 nomor tanding dan enam nomor seni. Cabor Kurash, olahraga beladiri asal Timur Tengah, mempertandingkan beberapa nomor antara lain nomor putra 81 kg, -90 kg, dan +90 kg.

Dua cabor beladiri lainnya, Ju-jitsu dan Sambo, juga baru dipertandingan di pentas Asian Games pada tahun ini. Di cabor Sambor, tuan rumah Indonesia menurunkan masing-masing dua atlet di empat nomor yakni 62 kg putra, 74 kg putra, 56 kg putri, dan 64 kg putri.

Enam cabor lainnya berasal dari luar olahraga beladiri, seperti basket. Cabor basket sebenarnya sudah lama dipertandingkan di Asian Games, tapi subcabang-nya Basket 3on3 baru kali pertama dipertandingkan. Lima lainnya yakni cabor jetski, paralayang, bridge, roller sports, dan panjat tebing.

Lumbung Medali

Kehadiran cabor baru membawa berkah bagi Kontingen Indonesia. Dari total 90 perolehan medali Indonesia pada Jumat (31/8) siang, cabor baru menyumbang sekitar 41 persen yakni 37 medali.

Pencak silat, paralayang dan panjat tebing menempati urutan pertama, ketiga dan keempat daftar penyumbang medali Indonesia, yakni 15 medali, 6 medali dan enam medali. Hanya bulu tangkis yang mampu bersaing dengan menyumbang 8 medali di posisi kedua daftar penyumbang medali Indonesia.

Jika dilihat dari torehan medali emasnya, cabor baru juga membawa berkah bagi Kontingen Merah Putih. Sebanyak 20 dari 30 medali emas Indonesia diraih dari cabor yang baru kali ini dipertandingkan di kancah Asian Games. Bahkan, cabor pencak silat dan panjat tebing menempati posisi pertama dan kedua daftar penyumbang emas Indonesia dengan masing-masing 14 medali dan 3 medali.

Paralayang menempati posisi keempat dengan memberikan dua medali emas. Cabor baru lainnya, jetski, sama seperti cabor karate, tenis, taekwondo, angkat besi, wushu, dan dayung yang masing-masing menyumbang satu medali emas bagi Merah Putih.

Skateboard belum berhasil memberikan emas, tapi mampu menyumbangkan dua perak dan dua perunggu. Bridge dan kurash hanya mampu mempersembahkan perunggu masing-masing dua medali dan satu medali. Sambo, ju-jitsu, dan basket 3x3 belum mampu menyumbangkan medali bagi Indonesia.

Apresiasi Prestasi

Pencak silat menjadi cabor yang paling banyak menyumbangkan medali emas. Dari total 30 emas pada Jumat (31/8), sebanyak 14 medali atau 46 persen disumbangkan oleh pesilat-pesilat Tanah Air.

‘’Kita bangga dengan mereka, hasil kerja keras mereka, latihan selama hampir tiga tahun. Kerja keras ini keberhasilan kita semua," kata Prabowo Subianto, ketua umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).

Anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi PB IPSI, Sunarno, mengaku belum tahu mengenai potensi pencak silat akan kembali dipertandingkan pada Asian Games mendatang. Indonesia akan terus mengusahakan agar pencak silat dapat dipertandingkan seterusnya di kompetisi olahraga terbesar se-Asia.

Tapi, pastinya pemerintah pertama harus merogoh kocek lebih dalam untuk membayar bonus para pesilat peraih medali Asian Games 2018. ‘’Pokoknya uang negara dihabisin sama pencak silat, tapi gak apa-apa. Terima kasih Pak Prabowo karena pencak silat menyumbang banyak medali. Saya perintahkan malam ini juga, sebelum keringat mereka mengering agar bonusnya dicairkan,’’ kata Presiden Joko Widodo di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).

Dengan raihan 14 medali emas, maka pemerintah akan menggelontorkan Rp 21 miliar untuk cabor pencak silat. Dengan asumsi satu atlet peraih medali emas diganjar bonus Rp 1,5 miliar

Dari Sumatera Selatan, ada panjat tebing yang menjadi lumbung emas kedua setelah pencak silat. Dari dua emas yang ditargetkan, panjat tebing mampu meraih tiga emas, dua perak dan satu perunggu.

Panjat tebing mampu menghadirkan All Indonesian Final pada nomor women speed. Aries Susanti Rahayu dan Puji Lestari untuk menjadi yang terbaik dan meraih medali emas. Sang juara dunia Aries pun berhasil mengalahkan Puji di laga terakhir.

‘’Secara tim Indonesia mengirimkan dua atlet di semifinal itu menandakan kekuatan tim Indonesia itu lebih baik," kata pelatih panjat tebing Indonesia nomor speed, Hendra Basri.

Bidik Olimpiade

Cabor baru lainnya, paralayang, mampu memenuhi target dengan meraih dua emas satu perak dan tiga perunggu. Keberhasilan ini menjadi modal tim nasional Indonesia melaju ke Olimpiade.

‘’Target kita Paralayang harus bisa masuk ke olimpic, juga target jangka pendek kita masuk juga di SEA Games, sehingga bisa berpestasi yang sama," kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha, usai pertandingan Paralayang di arena Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/8).

‘’Setelah Asian Games, kami akan meneruskan Pelatnas sampai akhir tahun ini untuk persiapan SEA Games,’’ katanya. ‘’Jika tidak masuk, kita lakukan persiapan untuk PON 2020 di Papua.’’

Skateboard juga membidik Olimpiade 2020 meski belum berhasil mempersembahkan emas di pentas Asian Games 2018. Skateboard baru mampu memberikan dua perak dan dua perunggu.

‘’Kami akan godok program dari hasil Asian Games ini untuk memikirkan menang di kompetisi regional,’’ kata Pelatih tim skateboard Indonesia, Charlie Hobbies di Palembang, Sumsel, Kamis (30/8).

Skateboard akan dipertandingkan di Olimpiade 2020 Tokyo untuk kali pertamanya. Skateboard di Olimpiade 2020 juga akan mempertandingkan dua nomor seperti Asian Games 2018, yakni nomor street dan park.

Sejumlah cabor baru terbukti mampu membawa berkah dengan memberikan pundi-pundi emas. Meski bisa dipastikan akan lebih berat peluangnya, cabor baru tersebut diharapkan bisa kembali menjadi berkah bagi Indonesia di pentas internasional lainnya. Semoga saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement