Kamis 30 Aug 2018 19:52 WIB

Kecewa Rumah Makan Sepi, Karyawan Nekad Rampok Majikan

Pelaku baru dua hari bekerja di rumah makan tersebut.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Esthi Maharani
Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: riezkidkurniawan.blogspot.com
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran kepolisian Polres Purwakarta, berhasil membekuk tiga kawanan perampok yang beraksi di salah satu rumah makan (RM) di Kecamatan Pasawahan. Aksi perampokan dengan senjata tajam ini, ternyata diotaki mantan karyawan. Akibatnya, ketiga pelaku terancam kurungan sembilan tahun penjara.

Kapolres Purwakarta AKBP Twedi Aditya Bennyahdi, mengatakan, kronologis perampokan ini, terjadi pada 21 Agustus lalu. Saat itu, Nunung Andriani (51 tahun) pemilik RM Sindang Reret, di Kampung Ciomas, Desa Warung Kadu, Kecamatan Pasawahan, mendengar suara mencurigakan dari dapur rumahnya.

"Nunung lantas memeriksa sumber suara itu," ujar Twedi, kepada Republika di Mapolres Purwakarta Jl Veteran, Kamis (30/8).

Ternyata, Nunung memergoki tiga kawanan perampok yang sudah memasuki rumahnya lewat pintu dapur. Karena ketahuan, salah satu dari mereka lantas mengancam Nunung dengan senjata tajam jenis golok. Bahkan, ibu ini terkena sabetan golok tersebut. Sehingga, harus dibawa ke RSUD Bayu Asih.

Setelah korbannya, bersimbah darah. Ketiga perampok itu, mencari harta benda milik korban. Setelah itu, pelaku melarikan diri. Kasus ini, lalu dilaporkan korban ke Polsek Pasawahan. Setelah ada laporan, jajaran kepolisian langsung memburu pelaku.

Salah satu dari mereka, akhirnya tertangkap. Kemudian, kasus ini dilimpahkan ke Satreskrim Polres Purwakarta. Lalu, kedua pelaku lainnya berhasil dibekuk di rumah masing-masing.

Adapun identitas ketiga pelaku ini, yakni Ahmad Gandhi Andrian (21 tahun) yang merupakan mantan karyawan RM tersebut, serta otak perampokan. Lalu, Zaenal Arifin (25 tahun) dan Iyus Rusmana (21 tahun). Ketiga pelaku, merupakan warga Kampung Baru, Keluragan Nagri Tengah, Kecamatan Purwakarta.

Sementara itu, Ahmad Gandhi Andrian, salah satu pelaku, mengaku, dirinya baru dua hari bekerja di rumah makan tersebut. Dia kecewa, lantaran RM makan itu sepi pengunjung. Sejak pagi sampai sore hari, tak satupun pelanggan memasuki rumah makan itu.

"Malam harinya, saya nekad merampok untuk mengambil uang majikan," ujarnya.

Sebelum merampok, dia sudah berkomunikasi dulu dengan kedu rekannya. Untuk melancarkan aksi, Gandhi membawa sebilah golok. Golok tersebut, rencananya untuk mencongkel pintu dapur. Bukan untuk melukai korban.

"Awalnya tak ada niatan melukai korban. Tapi, karena ketahuan, akhirnya korban terkena sabetan golok saya," ujarnya.

Gandhi mengaku, aksi perampokan ini karena didasari desakan ekonomi. Dia harus membayar utang milik orang tuanya, yang merupakan pensiunan ASN di Pemkab Purwakarta. Utang orang tuanya puluhan juta. Selain itu, dirinya juga punya utang sebesar Rp 2 juta. Karena utang ini, kini Gandhi harus mendekam di balik jeruji besi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement