REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hingga akhir Agustus 2018 ini, progress pekerjaan konstruksi jalan tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki panjang 75 kilometer telah mencapai 86,12 persen. Kendati begitu, proyek pembangunan tol ini masih menyisakan 12,54 persen lahan yang belum terbebaskan.
Hal ini terungkap dari hasil kunujungan Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga, Desi Arryani di Semarang, Rabu (29/8) kemarin. Bersama Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dirut PT Jasa Marga melihat langsung progress pekerjaan fisik jalan tol ruas Batang-Semarang ini.
Melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (30/8), Arryani mengungkapkan, PT Jasa Marga Semarang Batang (JSB), selaku kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus berupaya menyelesaikan pembangunan tol Batang-Semarang tersebut.
Hingga akhir bulan ini, ujar dia, pengerjaan konstruksi masih terus dirampungkan dan sudah mencapai 86,12 persen. Khusus untuk pembebasan lahan baru mencapai 88,46 persen.
“Untuk lahan, kita targetkan selesai awal September 2018 nanti. Sedangkan pekerjaan konstruksi dijadwalkan sudah berakhir pada awal November 2018 mendatang,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT JSB, Arie Irianto, optimistis dapat menyelesaikan proyek tol Batang-Semarang hingga akhir 2018 sehingga bisa dioperasikan secara maksimal pada awal 2019 mendatang.
Hingga progress 86,12 persen ini, masih ada beberapa detil pekerjaan yang belum tuntas karena terhambat oleh proses pembebasan lahan. Seperti pembebasan lahan di sekitar Jembatan Landak.
Selain itu, PT JSB juga masih menunggu validasi terkait lahan dari BPN. Termasuk menunggu pekerjaan fasilitas pendukung yang masih dalam proses penyelesaian.
Seperti pekerjaaan pembuatan rest area, pemasangan penerangan, marka jalan dan pembuatan saluran air (drainase). “Kami terus monitoring progress dan action plan jalan tol Semarang-Batang agar tercapai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.
Seperti diketahui, jalan tol ruas Batang- Semarang merupakan bagian dari proyek jalan tol Trans Jawa, yang dibagi menjadi lima seksi.
Masing-masing Seksi 1 Batang-Batang Timur sepanjang 3,20 kilometer, Seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 kilometer), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 kilometer), Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,50 kilometer) dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,10 kilometer).
Nantinya, jalan tol ini menyambungkan tiga kota di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang. Keberadaan jalan tol ini mampu memangkas waktu tempuh satu jam lebih cepat bila dibandingkan dengan jalur yang telah ada sebelumnya.
Dari sisi biaya, proyek tol tersebut menelan dana hingga Rp 11,04 triliun. Dari total dana tersebut, pendanaan sebesar 30 persen berasal dari equity dan sebesar 70 persen dari pinjaman.