Kamis 30 Aug 2018 16:48 WIB

JK: Pemimpin Itu Berlawanan, Tetapi Berpelukan

'Nanti bersaing dengan fair, tidak maki-maki,' kata Jusuf Kalla.

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Ratna Puspita
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen kemenangan atlet pencak silat Hanifan Yudani Kusumah yang memeluk Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto disambut baik oleh banyak pihak. Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, momen berpelukan tersebut menunjukkan persaingan politik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 akan berlangsung dengan baik dan adil. 

"Artinya bersaing dengan fair, dengan sopan. Namanya pemimpin itu berlawanan, tetapi berpelukan," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui seusai peluncuran inovasi di kantor BMKG, Kamis (30/8).

Jusuf Kalla mengimbau kepada masyarakat agar dapat menjaga situasi tetap kondusif saat Pilpres 2019 maupun pada masa kampanye. Apalagi, kedua kandidat calon presiden telah menunjukkan persaingan yang adil dan damai. 

Karena itu, Jusuf Kalla optimistis momen baik ini dapat dijaga hingga 2019 mendatang. "Dengan melihat Anda punya foto saja, di koran atau di televisi kan rakyat sudah tahu, ya nanti bersaing dengan fair, tidak maki-maki," kata Jusuf Kalla. 

Di sisi lain, Jusuf Kalla menegaskan, momen berpelukan tersebut bukan merupakan bentuk pencitraan, melainkan spontanitas. Dengan momen ini, justru dapat memberikan citra baik bagi Asian Games 2018. 

Menurut Jusuf Kalla, Asian Games 2018 merupakan momen bagi persatuan bangsa. Tak hanya itu, pesta olahraga terbesar se-Asia ini juga dapat meredam sentimen negatif di tengah tahun politik. 

Permasalahan tiket Asian Games menunjukkan adanya antusiasme masyarakat untuk mendukung atlet nasional. "Memang Asian Games ini, kita bersyukur mempersatukan bangsa, selama 2 minggu kan nggak ada macem-macem kecuali sedikit itu hashtag (#2019GantiPresiden)," ujar Jusuf Kalla.

Pada pertandingan silat di Asian Games ke-18 di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), silat tidak hanya menjadi penyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018. Cabang olahraga ini juga menjadi penyejuk bagi situasi politik yang tengah memanas.

Hal ini lantaran bertemuanya dua capres 2019 mendatang, Jokowi dan Prabowo, saat menghadiri final putra pertandingan silat antara Indonesia-Vietnam. Prabowo yang juga bertindak sebagai Pengurus Besar IPSI mengenakan seragam pencak silat serbahitam dengan songket corak emas datang kali pertama di venue pencak silat di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/9).

Pukul 16.30 WIB, Prabowo kembali keluar venue untuk menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Orang nomor satu di Indonesia itu tampil modis dengan mengenakan kemeja putih ditutup dengan jaket berwarna merah. 

Keduanya tampak berbincang-bincang akrab sembari berjalan menuju pintu VIP venue pencak silat. Pemandangan ini cukup menyejukkan di tengah mulai memanasnya suhu politik di Indonesia menjelang pemilihan umum. 

Apalagi, keduanya bersaing untuk mendapatkan posisi RI-1 pada Pilpres 2019 nanti. Dalam kesempatan itu, juga hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan politikus PDI Perjuangan sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement